Kepadatan pemukiman penduduk terlihat dari ketinggian di salah satu kawasan di Jakarta, Rabu (28/9/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan program warung elektronik (e-warung) yang merupakan bantuan pangan non tunai pemerintah pusat saat ini baru mencapai 36 unit, dari 237 unit yang ditargetkan di Jakarta.
Djarot meminta dinas sosial, kepala daerah, camat, hingga lurah untuk membantu memperbanyak e-warung.
"Salah satu kendala yang mereka hadapi adalah melalui satu warung yang disebut e-warung. Persoalannya DKI ini masih e-warungnya, sebagai tempat penjualannya, itu masih terbatas," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Djarot meminta seluruh kantor kelurahan, ruang publik terpadu ramah anak, dan rumah susun mendukung perluasan e-warung.
"Tolong di RPTRA, kantor kelurahan juga bisa digunakan supaya program-program pemerintah pusat dan DKI itu terintegrasi. Masyarakat kelompok penerima manfaat ini betul-betul bisa bersinergi misalnya dengan program KJS, KJP," kata Djarot.
Warga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera setiap bulan akan menerima bantuan sebesar Rp110 ribu. Uang akan ditransfer Kementerian Sosial ke rekening masing-masing.
Dana bantuan dapat digunakan untuk membeli beras dengan harga Rp8.500 per kilogram dan gula Rp12.500 per kilogram di e-warung.
"Mereka yang berhak untuk mendapatkan bantuan pangan non tunai itu bisa lebih mudah dikontrol untuk beli beras dan gula," kata Djarot.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Masrokhan menambahkan hingga saat ini sudah ada 212.978 warga Jakarta yang menerima bantuan pangan non tunai. Ada 36 e-warung yang sudah tersebar di lima wilayah. Untuk Kabupaten Kepulauan Seribu, sekarang belum ada karena masih menggunakan bantuan raskin.
"Targetnya yang untuk e-warungnya itu 237 untuk tahun ini, untuk percepatan dalam rangka memberikan pelayanan. Jadi satu e-warung kuotanya untuk 900 KPM," kata Masrokhan.
Masrokhan mengatakan program bantuan pangan non tunai di DKI Jakarta ini menjadi percontohan di 44 kota di Indonesia.
Djarot meminta dinas sosial, kepala daerah, camat, hingga lurah untuk membantu memperbanyak e-warung.
"Salah satu kendala yang mereka hadapi adalah melalui satu warung yang disebut e-warung. Persoalannya DKI ini masih e-warungnya, sebagai tempat penjualannya, itu masih terbatas," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Djarot meminta seluruh kantor kelurahan, ruang publik terpadu ramah anak, dan rumah susun mendukung perluasan e-warung.
"Tolong di RPTRA, kantor kelurahan juga bisa digunakan supaya program-program pemerintah pusat dan DKI itu terintegrasi. Masyarakat kelompok penerima manfaat ini betul-betul bisa bersinergi misalnya dengan program KJS, KJP," kata Djarot.
Warga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera setiap bulan akan menerima bantuan sebesar Rp110 ribu. Uang akan ditransfer Kementerian Sosial ke rekening masing-masing.
Dana bantuan dapat digunakan untuk membeli beras dengan harga Rp8.500 per kilogram dan gula Rp12.500 per kilogram di e-warung.
"Mereka yang berhak untuk mendapatkan bantuan pangan non tunai itu bisa lebih mudah dikontrol untuk beli beras dan gula," kata Djarot.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Masrokhan menambahkan hingga saat ini sudah ada 212.978 warga Jakarta yang menerima bantuan pangan non tunai. Ada 36 e-warung yang sudah tersebar di lima wilayah. Untuk Kabupaten Kepulauan Seribu, sekarang belum ada karena masih menggunakan bantuan raskin.
"Targetnya yang untuk e-warungnya itu 237 untuk tahun ini, untuk percepatan dalam rangka memberikan pelayanan. Jadi satu e-warung kuotanya untuk 900 KPM," kata Masrokhan.
Masrokhan mengatakan program bantuan pangan non tunai di DKI Jakarta ini menjadi percontohan di 44 kota di Indonesia.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025
-
Hindari Macet Malam Tahun Baru, 26 Kereta Api Berhenti di Stasiun Jatinegara
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan