Mohammad Choirul Anam, salah satu calon komisioner Komiai Nasional Hak Asasi Manusia periode 2017-2022 mengomentari kondisi internal Komnas HAM saat ini. Dia menilai kondisi saat ini sudah tidak mencerminkan keharmonisan dalam memimpin lembaga HAM tertua di Indonesia tersebut.
"Komisioner dikontrol, staf juga dikontrol, harus mengetahui tugas fungsi maaing-masing," katanya saat mengikuti seleksi tahap ketiga di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2017).
Apa yang disampaikan Choirul berangkat dari adanya perbedaan pernyataan antara Komisioner Komnas HAM terkait proses lanjutan soal aduan dugaan kriminalisasi Rizieq Shihab. Pentollan Front Pembela Islam tersebut tersandung sejumlah kasus yang memyebabnya harus berurusan dengan kepolisian.
Selain itu, salah satu hal yang paling penting menururt Choirul adalah soal pengawas internal Komnas HAM yang saat ini statusnya masih rendah. Pengawas internal ini, kata dia, tidak bisa menjangkau pejabat eselon II di Komnas HAM, lantaran statusnya masih eselon III.
Kemudian, aktivis HAM dari Human Rights Working Group (HRWG) itu juga menyoroti soal pengawasan publik. Lima tahun ini, ia menilai Komnas HAM telah gagal membangun komunikasi yang baik dengan publik.
"Tiga bulan pertama di komisioner yang sekarang, ribut. Ada yang diancam dilapor ke polisi. Ini gak pernah diperbaiki sampai sekarang. Publik harus masuk, dan Komnas HAM harus membuka diri," kata Choirul.
Dia juga menyarankan agar Komnas HAM diaudit secara profesional secara berkala. Dengan demikian, laporan kinerja tidak hanya dibikin oleh pengawas internal.
"Tapi ada yang dari profesional untuk kita ukur dengan standar yang sama," katanya.
Baca Juga: Belajar dari Menyikapi Rizieq, Komnas HAM Nanti Harus One Voice
Sementara itu, calon komisioner Komnas HAM lainnya, Amiruddin mengatakan, salah satu yang jadi masalah dalam Komnas HAM yakni soal anggaran. Ia melihat, anggaran di Komnas HAM ke depannya harus terbuka supaya jelas.Lalu, dia juga menyoroti soal masih adanya komisioner di periode ini bersikap sektarian dalam menyikapi suatu persoalan.
"Seharusnya Komnas HAM tidak boleh diskriminatif," katanya.
Calon komisioner Komnas HAM Anggara memiliki pandangan lain. Menurut dia, untuk mengatasi persoalan internal ada dua langkah.Pertama dengan transparansi, supaya Komnas HAM dapat diawasi bersama-sama, sehingga penyalahgunaan kewenangan bisa diminimalisir.
"Kedua, nantinya harus ada komisi etik di Komnas HAM," kata Anggara.
Berita Terkait
-
Pansel Komnas HAM Tak Persoalkan Keikutsertaan Aktivis FPI
-
Jimly: Komnas HAM Tahun Ini Disebut yang Paling Parah
-
Zainal Petir dari FPI Jelaskan Kenapa Mau Jadi Anggota Komnas HAM
-
Publik Bisa Protes Jika Tak Ingin 'Wakil' FPI Masuk Komnas HAM
-
Pengurus FPI Lolos Seleksi Awal Calon Komisioner Komnas HAM
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Jhon Sitorus Sindir Purbaya: Sipaling Tahu Keuangan Negara
-
Bahlil Kumpulkan Fraksi Golkar di DPR, Beri Arahan Khusus: Harus Peka Kondisi Masyarakat
-
Perusuh Memasuki Kediaman Presiden Nepal
-
Kenapa Publik Kini Bersimpati pada Sri Mulyani: Dianggap Karyawan Terbaik Didepak Bos?
-
DPR Soroti Efektivitas Dana Desa, Pertanyakan Jumlah Kades Dipenjara dan Biaya Politik Miliaran
-
Mendadak Viral, Anak Menkeu Klaim Modal Nabung Jadi Miliarder di Usia 18 Tahun
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Jabatan Menpora karena Kasus Korupsi Mertua?
-
Taufik Hidayat Disebut Jadi Menpora, Amali: Ya Dilanjutkan..
-
Budi Arie Kembali Follow Instagram Prabowo Subianto, Labil atau Panik Aksinya Viral?
-
Gokil! Viral Aksi Nekat Gen Z Nepal Lempar Balik Gas Air Mata ke Polisi