Suara.com - Bos mafia bernama Giuseppe Dainotti (67) ditembak mati pada Senin (22/5/2017) di jalan di kota utama Sisilia Palermo.
Dainotti ditembak di bagian kepala oleh dua pembunuh saat mengendarai sepeda.
Menurut polisi, Dainotti --seorang bos besar di Palermo-- dibebaskan dari penjara pada 2014.
Dainotti merupakan dedengkot keluarga Porta Nuova. Dia pernah menjalani hukuman dalam kasus pembunuhan dan perampokan senilai satu miliar lire (mata uang Italia sebelum euro) di lembaga usaha gadai di Palermo, Monte dei Pegni, pada 1991.
"Pembunuhan Dainotti, sebagai bos Mafia Cosa Nostra, bersifat simbolis seperti pembunuhan pada 25 tahun lalu terhadap hakim anti mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino," kata Kepala Jaksa Penuntut Umum Palermo Lo Voi.
"Saat perlu, mafia sekali lagi menembak dengan cara yang terang dan simbolis," kata Lo Voi sebagaimana dikutip Xinhua.
Lo Voi mengatakan pembunuhan Dainotti terjadi tiga hari sebelum peringatan Falcone,
"Bisa memiliki banyak arti," katanya.
Italia bersiap memperingati 25 tahun pembunuhan Falcone dengan serangkaian kegiatan pada Rabu serta memperingati rekan dan temannya, Borsellino --yang juga dibunuh pada 1992.
Baca Juga: Ahok Kini Cuma Tunjuk Lima Pengacara Ini Jadi Juru Bicara
Kedua hakim antimafia tersebut tewas dalam ledakan bom. Dalam kasus Falcone, istri dan pengawal juga tewas oleh bom yang dipasang di bawah Jalan Raya Bandar Udara Palermo di Capaci pada 22 Mei 1992. Borsellino tewas oleh bom mobil di luar rumah ibunya pada Juli 2992.
Pembunuhan itu, dan kasus pemboman lain yang mematikan pada 1993, mengakibatkan reaksi kuat dari pemerintah dengan ditangkapnya biang bos Corleone, Toto Riina, dan rekan bos lamanya, mendiang Bernardo Provenzano.
Lo Voi pada Senin mengatakan, "Setiap kali orang mengatakan bahwa mafia tidak ada lagi atau mafia telah dikalahkan, sesuatu terjadi sehingga mengkonfirmasi bahwa mafia selalu ada." (Antara)
Berita Terkait
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
5 Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Edit Foto ala Mafia, Hasilnya Kece Beraura
-
Penampakan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu