Belakangan ini, kata persekusi tengah menjadi pembicaraan dimasyarakat setelah Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) merilis kasus persekusi yang marak akhir-akhir ini.
Persekusi adalah tindakan pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang didasarkan atas upaya segelintir pihak untuk memburu dan menangkap seseorang yang diduga telah melakukan penghinaan terhadap ulama dan agama.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengatakan edukasi dalam sebuah keluarga menjadi sangat penting untuk menahan isu tersebut agar tidak menjamur dimasyarakat.
"Kita melihat satu hal yang sangat penting adalah masalah edukasi dan keterlibatan masayarakat. Karena ini sudah di level mengkhawatirkan, jadi kita harapkan ke depan dengan pelibatan dari masyarakat dan pendidikan yang lebih langsung turun ke nilai-nilai luhur bagaimana kita membangun keluarga, kata Sandi saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Dia mengatakan, keterlibatan masyarakat yang dimaksud adalah membangun ketahanan keluarga. Dari keluarga, kegiatan-kegiatan yang negatif bisa dicegah.
"Ketahanan nasional itu mulanya ketahanan keluarga, kita nggak bisa membiarkan kegiatan-kegiatan yang sangat negatif ini menjamur," ujarnya.
Sebelumnya, Video persekusi oleh sejumlah anggota ormas terhadap PMA 15 tahun beredar di media sosial.
Dia digeruduk massa dan dianiaya karena status Facebook dianggap menghina Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga: Marak Persekusi, Politikus Gerindra: Kita Harus Akhiri Soal Ahok
Dalam video yang berdurasi 2 menit 20 detik itu, tampak seorang pria mengintimidasi PMA dalam sebuah ruangan yang terdiri dari banyak orang. PMA disebut-sebut menyudutkan tokoh ormas dan ulama di media sosial. Karena itu, dia diminta meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatan itu lagi.
Berita Terkait
-
Marak Persekusi, Politikus Gerindra: Kita Harus Akhiri Soal Ahok
-
Marak Aksi Persekusi, Komnas HAM Serukan Enam Hal Ini
-
Sering Dengar Kata Persekusi Tapi Masih Bingung, Ini Artinya
-
Tolak Keras Persekusi, Giring Nidji: Tak Boleh Main Hakim Sendiri
-
KPAI Minta Ormas Islam Tak Ancam Bocah Atas Nama Agama
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang