Soetrisno Bachir. [suara.com/Sukiswanti]
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional mengatakan dulu sering mengirimkan dana kepada Amien Rais. Dia menekankan dana tersebut tidak ada kaitan dengan kasus pembayaran pengadaan alat kesehatan guna mengantispasi kejadian luar biasa atau buffer stock pada 2005 yang kemudian menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
"Pak Amien tidak ada hubungannya. Itu uang darimana-mana, kebanyakan dari zakat, infaq dan sadaqah saya untuk kegiatan sosial yang kemudian masuk ke rekening. Dana itu bukan hasil bisnis alkes dan sebagainya," kata Soetrisno usai acara buka puasa bersama yang dihadiri Presiden Joko Widodo di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Kemudian Soetrisno mengatakan kasus korupsi alat keesehatan sekarang sudah masuk ranah hukum yang kini tengah proses persidangan di pengadilan. Dia mengakui nama Soetrisno Bachir Foundation disebut-sebut dalam persidangan.
Soetrisno membantah ada aliran dana hasil pengadaan alkes yang masuk ke rekening Soetrisno Bachir Foundation.
"SBF itu bukan yayasan, tapi nama saja. Kalau saya bantu yatim piatu, banjir, itu menggunakan SBF. Tidak ada badan hukumnya," kata Sutrisno.
Soetrisno mengatakan dana yang masuk ke rekening Ketua Soetrisno Bachir Foundation Nuki Syahrun berasal dari Direktur Utama PT. Mitra Medidua Andi Krisnamurti. Perusahaan itu merupakan supplier alat kesehatan bagi PT. Indofarma Tbk. sebagai pemenang pengadaan alkes untuk buffer stock di Kementerian Kesehatan.
Suami Nuki, Rizaganti Syahrun, merupakan teman dari Andi Krisnamurti.
"Itu uang pinjam meminjam antara suami Ibu Nuki dan Andi. Dan itu sudah dikembalikan. Jadi, tidak ada urusannya SBF. Dana SBF itu dari saya sendiri," kata dia.
Soetrisno membantah pemberian uang tersebut sebagai ungkapan terimakasih Siti Fadilah karena direkomendasikan Muhammadiyah dan PAN sebagai Menteri Kesehatan.
"Itu tidak ada," dia.
"Pak Amien tidak ada hubungannya. Itu uang darimana-mana, kebanyakan dari zakat, infaq dan sadaqah saya untuk kegiatan sosial yang kemudian masuk ke rekening. Dana itu bukan hasil bisnis alkes dan sebagainya," kata Soetrisno usai acara buka puasa bersama yang dihadiri Presiden Joko Widodo di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Kemudian Soetrisno mengatakan kasus korupsi alat keesehatan sekarang sudah masuk ranah hukum yang kini tengah proses persidangan di pengadilan. Dia mengakui nama Soetrisno Bachir Foundation disebut-sebut dalam persidangan.
Soetrisno membantah ada aliran dana hasil pengadaan alkes yang masuk ke rekening Soetrisno Bachir Foundation.
"SBF itu bukan yayasan, tapi nama saja. Kalau saya bantu yatim piatu, banjir, itu menggunakan SBF. Tidak ada badan hukumnya," kata Sutrisno.
Soetrisno mengatakan dana yang masuk ke rekening Ketua Soetrisno Bachir Foundation Nuki Syahrun berasal dari Direktur Utama PT. Mitra Medidua Andi Krisnamurti. Perusahaan itu merupakan supplier alat kesehatan bagi PT. Indofarma Tbk. sebagai pemenang pengadaan alkes untuk buffer stock di Kementerian Kesehatan.
Suami Nuki, Rizaganti Syahrun, merupakan teman dari Andi Krisnamurti.
"Itu uang pinjam meminjam antara suami Ibu Nuki dan Andi. Dan itu sudah dikembalikan. Jadi, tidak ada urusannya SBF. Dana SBF itu dari saya sendiri," kata dia.
Soetrisno membantah pemberian uang tersebut sebagai ungkapan terimakasih Siti Fadilah karena direkomendasikan Muhammadiyah dan PAN sebagai Menteri Kesehatan.
"Itu tidak ada," dia.
Amien membantah
Pendiri PAN Amien Rais akan datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengklarifikasi tudingan yang dialamatkan kepadanya pada Senin (5/6/2017) nanti. Amien Rais akan mengklarifikasi tuduhan menerima transfer dana hingga Rp600 juta dari pengadaan alat kesehatan (alkes) guna mengantisipasi kejadian luar biasa 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.
"Hari Senin mendatang, saya akan berkunjung ke KPK untuk menjelaskan duduk persoalannya sebelum saya melaksanakan umroh pada 8 juni nanti. Setelah di kantor KPK, mau tanya apa saja saya akan ladeni," kata Amien dalam konferensi pers di rumahnya, Taman Gandaria, Jakarta Selatan.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak ingin informasi tersebut menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.
"Ini saya sampaikan dulu untuk menghentikan spekulasi yang macam-macam itu. Yang jelas Amien Rais tidak pernah akan tidak jujur, takut apa lagi. Saya takut hanya pada yang di langit," katanya.
Amien Rais menegaskan duit Rp600 juta yang masuk ke rekeningnya ketika itu merupakan bantuan dari Soetrisno Bachir Foundation untuk menunjang kegiatan. Dana ditransfer sebanyak enam kali dari 15 Januari sampai 13 Agustus 2007.
Sebelumnya, dalam sidang pembacaan tuntutan kepada Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (31/5/2017), malam, jaksa penuntut umum KPK, Iskandar Marwanto, menyebutkan adanya dugaan aliran uang ke rekening sejumlah pihak, di antaranya Amien Rais, Nuki, Sutrisno, dan Tia Nastiti (anak Siti Fadilah), serta Soetrisno Bachir Foundation.
Pendiri PAN Amien Rais akan datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengklarifikasi tudingan yang dialamatkan kepadanya pada Senin (5/6/2017) nanti. Amien Rais akan mengklarifikasi tuduhan menerima transfer dana hingga Rp600 juta dari pengadaan alat kesehatan (alkes) guna mengantisipasi kejadian luar biasa 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.
"Hari Senin mendatang, saya akan berkunjung ke KPK untuk menjelaskan duduk persoalannya sebelum saya melaksanakan umroh pada 8 juni nanti. Setelah di kantor KPK, mau tanya apa saja saya akan ladeni," kata Amien dalam konferensi pers di rumahnya, Taman Gandaria, Jakarta Selatan.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak ingin informasi tersebut menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.
"Ini saya sampaikan dulu untuk menghentikan spekulasi yang macam-macam itu. Yang jelas Amien Rais tidak pernah akan tidak jujur, takut apa lagi. Saya takut hanya pada yang di langit," katanya.
Amien Rais menegaskan duit Rp600 juta yang masuk ke rekeningnya ketika itu merupakan bantuan dari Soetrisno Bachir Foundation untuk menunjang kegiatan. Dana ditransfer sebanyak enam kali dari 15 Januari sampai 13 Agustus 2007.
Sebelumnya, dalam sidang pembacaan tuntutan kepada Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (31/5/2017), malam, jaksa penuntut umum KPK, Iskandar Marwanto, menyebutkan adanya dugaan aliran uang ke rekening sejumlah pihak, di antaranya Amien Rais, Nuki, Sutrisno, dan Tia Nastiti (anak Siti Fadilah), serta Soetrisno Bachir Foundation.
Komentar
Berita Terkait
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra