Suara.com - Republik Islam Iran memastikan bakal mengekspor makanan ke Qatar, setelah negara yang disebut belakangan itu diisolasi oleh empat negara teluk: Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.
Sebabnya, seperti dilansir kantor berita Iran, FARS, Qatar terancam krisis bahan pangan lantaran isolasi yang dilakukan empat negara jazirah Arab tersebut.
Akibat kekhawatiran tersebut, warga setempat melakukan pembelian panik yang akhirnya bisa mempercepat kosongnya stok bahan pangan.
“Kami akan mengekspor bahan makanan untuk rakyat Qatar melalui laut. Dengan begitu, pasokan pangan dari kami akan tiba di sana hanya dalam waktu 12 jam,” tutur ketua organisasi produk pertanian Iran, Reza Nourani.
Reza menuturkan, Iran tak hanya membantu Qatar dalam pemenuhan pasokan bahan pangan, tapi juga untuk perundingan menghentikan politik isolasi.
“Kami meminta mereka yang mengisolasi Qatar untuk belajar dari sejarah. Ada pengalaman pahit di masa lalu akibat politik isolasi tersebut. Semua negara harus bisa menahan diri,” tuturnya.
Keempat negara tersebut memutuskan hubungan diplomatik dan menerapkan politik isolasi setelah kantor berita pemerintah Qatar memuat kritik Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kritik sang Emir ditujukan kepada kebijakan isolasi AS terhadap Iran. Sheikh Tamim juga memuji Iran sebagai kekuatan Islam yang sejati karena melawan setiap penindasan.
Pernyataan Emir Qatar itu disebut tak disukai keempat negara yang merupakan sekutu utama AS di jazirah Arab. Apalagi, Iran dan Saudi terlibat “perang dingin” dalam memperebutkan pengaruh di Timur Tengah.
Baca Juga: Foto Terbaru Ahok di Penjara Ini Bikin Sedih Pendukungnya
Alasan resmi Saudi dan ketiga negara lainnya mengisolasi Qatar karena negara tersebut mendukung aksi teroris di sejumlah wilayah.
Namun, alasan itu diragukan oleh pengamat. Kantor berita Rusia Today, melaporkan perselisihan kedua negara itu sebenarnya dimulai pada 1995 karena faktor persaingan bisnis dan ekonomi, tepatnya ketika Qatar berhasil memproduksi gas alam cair (LNG).
Qatar kekinian merupakan produsen LNG terbesar di dunia. Revolusi LNG menjadikan Qatar sebagai salah satu negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia.
Saudi menganggap kekuatan ekonomi Qatar sebagai ancaman di kawasan Teluk Arab. Dengan gas yang melimpah, Qatar bisa melepas diri dari dominasi Saudi.
"Qatar dulu merupakan negara pelayan Arab Saudi. Namun kekayaan gasnya berhasil menjadi otonom dan merdeka," kata pengamat energi dari Baker Institute, Jim Krane di Rice University di Texas.
Qatar juga cukup dekat dengan Iran-musuh bebuyutan Saudi. Apalagi, kedua negara itu memiliki ladang gas bersama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid