Suara.com - Jorge Lorenzo akui masih sulit beradaptasi dengan motor Ducati. Lorenzo menilai, motor Ducati 'sedikit gila' setelah selama sembilan tahun sebelumnya dia hanya bersama Yamaha.
Juara dunia tiga kali kelas MotoGP ini menempati peringkat ketujuh di klasemen dari enam balapan yang telah dilombakan dengan poin 46.
Prestasi terbaiknya sejauh ini adalah peringkat ketiga di Sirkuit Jerez, Spanyol, 7 Mei lalu.
Sementara, pada balapan terbaru di Sirkuit Mugello, Italia, 4 Juni 2017, Lorenzo yang sempat bersaing di barisan depan, akhirnya harus puas finis di peringkat kedelapan.
Prestasinya sangat kontras dengan rekan setimnya Andrea Dovizioso yang justru berjaya di Mugello dengan melintasi garis finis pertama.
"Percayalah, saya sedang berusaha mencoba segalanya untuk bisa maksimal dengan motor ini," kata Lorenzo, seperti dikutip dari Motorsport, Kamis (8/6/2017).
"Saya mengganti posisi (balap) di setiap perlomban, tuas tangan, rem belakang, jok. Saya mencoba melihat semua data dari semua pebalap Ducati untuk memahami dimana letak kesalahan saya. Saya mencoba semuanya," lanjut Lorenzo.
"Tapi, selama 20 tahun Anda membalap dengan gaya yang saya maka tidak mudah untuk mengubahnya--Anda tidak bisa belajar bahasa baru hanya dalam dua hari."
"Semuanya rumit. Anda harus mengendarai motor ini dengan sedikit tidak logis untuk bisa bersaing. Ini kebalikan dari Yamaha," sambung Spartan--julukan Lorenzo.
Baca Juga: NU Gelar Munas Alim Ulama, Perkokoh Kebangsaan
"Untuk saat ini, saya membalap kadang bagus, kadang tidak. Ketika saya percaya diri dengan motor dan motor terasa seperti yang saya mau, saya akan kembali lakukan balapan yang bagus," jelas Lorenzo, terkait performanya yang naik turun.
Balapan berikutnya akan digelar di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol pada Minggu (11/6/2017). Lorenzo tercatat lima kali juara di trek ini; empat di kelas MotoGP dan satu kali di kelas 250cc.
Sementara itu, trek ini dikenal 'kurang bersahabat' dengan motor Ducati. Total, pabrikan Italia itu baru dua kali menang di Catalunya, yakni tahun 2003 melalui pebalapnya Loris Capirossi dan 2008 atas nama Casey Stoner.
Berita Terkait
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
2 Alasan Veda Ega Pratama Jadi Ancaman Serius di Moto3 2026, Mantan Pembalap MotoGP Bilang Begini
-
Dua Putra Bangsa, Satu Asa: Veda Ega Pratama dan Mario Aji Resmi Gaspol di MotoGP 2026
-
Pebalap Indonesia Veda Ega Pratama Promosi ke Moto3 2026!
-
Silly Season 2026: Ke Mana Fabio Quartararo Akan Berlabuh?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?