Suara.com - Aksi massa pendukung pentolan FPI Muhammad Rizieq Shihab yang digelar pada Jumat (9/6/2017), ternyata tak ramai. Apa yang menyebabkan sedikitnya orang yang membela Rizieq?
Ansufri Idrus Sambo tampak gusar setelah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017) siang.
"Harusnya acara ini banyak yang datang. Mereka tahunya kami tidak mendapatkan izin. Jadi, yang mau pada datang takut sia-sia, akhirnya urung datang,” kata Sambo, kesal.
Kekesalan Sambo patut dimaklumi. Sebab, sebelum salat Jumat, Sambo sempat tinggi-tinggi berharap ada ratusan ribu, bahkan jutaan orang akan ikut membela Habib Rizieq yang mereka klaim sebagai korban kriminalisasi aparat kepolisian.
"Harapan kami akan ada 500.000 orang, Insya Allah. Nanti, sewaktu salat Tarawih, akan ada lebih dari 1 juta orang,” begitu Sambo menuturkan harapannya sebelum salat Jumat.
Sambo menuding, penolakan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal atas permohonan mereka supaya tempat itu menjadi lokasi aksi menjadi biang keladi sedikitnya orang yang mau datang berdemo.
Bahkan, Sambo menuding pengurus Istiqlal mendapat tekanan-tekanan pihak lain agar tak memberi izin kepada pihaknya.
"Ini kami mau bentuk konsolidasi umat bersilaturahmi. Ternyata pihak Istiqlal tidak memberikan izin. Satu hal yang sangat mengecewakan, ya memprihatinkan, ternyata ada tekanan-tekanan. Saya lihat dari pihak atas ke pihak Istiqlal," tukasnya.
Baca Juga: Bangkrut, Puerto Rico Bisa Jadi Negara Bagian Amerika Serikat
Lebih Penting dari Tadarus
Sambo mengungkapkan, pengelola Istiqlal menolak permintaan kubunya dengan alasan ada kegiatan di masjid itu setelah salat Jumat. Kegiatan itu adalah pengajian rutin Al Quran atau bertadarus.
Namun, Sambo menuturkan kegiatan membaca Al Quran itu seharusnya bisa “digeser” ke waktu setelah acara kubunya selesai.
"Kan acara itu cuma baca-baca Al Quran doang, bisa digeser lah. Ini acara umat lebih gede, masak acara baca-baca Al Quran enggak bisa digeser?" cecarnya.
"Kegiatan yang sangat penting seperti ini, untuk bela ulama yang sekarang sedang dizalimi, menunjukkan solidaritas umat, kok, justru dilarang? Dengan alasan masjid sudah punya acara. Kita sebenarnya bergabung dengan acara masjid tidak masalah," katanya.
Kekesalan Sambo memuncak, saat ia mengakui melihat bagian dalam masjid itu ternyata kosong setelah salat Jumat.
Berita Terkait
-
Presidium Alumni 212 Kecewa Tak Dapat Izin Pakai Masjid Istiqlal
-
Pendemo di Masjid Istiqlal Minta Jokowi Cabut Perkara Rizieq
-
Mengapa Aksi 212 Bela Ulama Tak Diizinkan di Masjid Istiqlal?
-
Pengurus Masjid Istiqlal Tak Izinkan Aksi Bela Habib Rizieq
-
Kapolda Pertimbangkan Minta Imigrasi Cabut Paspor Rizieq Shihab
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh