Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai fenomena persekusi bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Kasus persekusi sudah banyak terjadi bahkan jauh sebelum munculnya kasus penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Praktik‐praktik persekusi terhadap kelompok masyarakat tertentu, yang dianggap melakukan kritik terhadap kelompok lainnya sudah lama terjadi sebelum munculnya kasus Ahok," kata Deputi Direktur Riset ELSAM), Wahyudi Djafar dalam diskusi bertema "Kebebasan Versus Persekusi: Negara Gagal Lindungi Warga Negara" yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, di Jakarta Selatan, Sabtu (10/5/2017).
Wahyudi mengatakan praktik persekusi ini dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan kelompok agama tertentu. Tindakan ini dilakukan dengan dalih pembelaan agama dan kelompoknya.
"Yesus Kristus mungkin korban pertama dari fenomena persekusi di dunia. Bahkan kelompok pertama yang mengalami persekusi mungkin adalah Umat Kristen pada masa kekuasaan Romawi," ujar Wahyudi.
Berdasarkan data dari Elsam, Wahyudi menjelaska bahwa kasus persekusi sudah terjadi di Indonesia sejak lama. Mulai dari Peristiwa 1965/1966, Petrus 1982-1985, Peristiwa Tanjung Priok 1984, Peristiwa Talangsari 1989, Kejahatan di Aceh dengan adanya Daerah Operasi Militer, kejahatan di Papua dan Peristiwa Mei 1998.
Pada masa reformasi, kasus persekusi yang memprihatikan adalah kasus Ahmadiyah yang terjadi di tahun 2014. Bahkan, saat itu persekusi semakin meluas ketika Menteri Agama saat itu, Suryadharma Ali, mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) untuk melarang kegiatan Ahmadiyah.
"Sebagaimana kita ingat persekusi terhadap Ahmadiyah. Pemerintah pernah keluarkan SKB tentang pelarangan aktivitas Ahmadiyah. Kedua, statement Menag seperti mengarahkan 'ayo berangus Ahmadiyah'. Paling kental, serangan terhadap komunitas Ahmadiyah di Gresik. Itu jadi contoh praktik persekusi dan semua unsur hampir terpenuhi," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen
-
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hari Ini, Daerah Anda Termasuk yang Waspada? Cek di Sini!