Suara.com - Setelah dilantik menjadi komisioner Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu periode 2017-2022, Senin (12/6/2017), Harjono dan enam enam anggota lainnya akan langsung menginventarisir permasalahan yang terjadi pada periode sebelumnya.
"Yang pertama pasti kami akan inventarisasi dulu apa yang sudah dikerjakan (anggota DKPP) dulu, kemudian diinventarisasi apa yang perlu ditindaklanjuti. Kami nggak tahu apakah kasus-kasus masih tertinggal itu masih jadi perhatian kita," kata Harjono kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Harjono optimistis mampu meningkatkan kinerja DKPP.
"Kalau toh perbaikan itu dalam arti meningkatkan, mungkin cara-cara bagaimana kita meningkatkan itu. Kerjasama itu pasti perlu banget, karena kami ini tim. Kami nggak ada suara satu persatu, karena putusan formal yang kami keluarkan adalah putusan kami tentang pengaduan-pengaduan itu," ujar mantan hakim Mahkamah Konstitusi.
Tahun depan, akan berlangsung pilkada serentak. DKPP, kata dia, tentu akan menyiapkan semua hal, sampai perangkat-perangkatnya, untuk menyambut.
"Pasti itu perlu ada satu perubahan aturan, tapi itu nanti kami kaji semua apa yang sudah ada, lalu apa yang perlu ditambah, itu tantangan pertama. Selagi kami kosong sampai pilkada 2018 ini, ada kesempatan teman-teman ini untuk melihat peraturan yang ada untuk disempurnakan," kata dia.
Dalam pelantikan tadi, Presiden Joko Widodo hanya melantik anggota DKPP, lalu siapa ketuanya?
"Belum ada, kami masih sama semua," tutur dia.
Ketujuh anggota DKPP yang dilantik hari ini berasal dari unsur KPU, Bawaslu, dan masyarakat yang dipilih oleh pemerintah dan DPR.
1. Hasyim Asy'ari yang berasal dari unsur KPU
2. Ratna Dewi Pettalolo dari unsur Bawaslu
3. Harjono dari unsur tokoh masyarakat
4. Ida Budhiati dari unsur tokoh masyarakat
5. Teguh Prasetyo dari unsur tokoh masyarakat
6. Muhammad dari unsur tokoh masyarakat
7. Alfitra Salam dari unsur tokoh masyarakat
Tag
Berita Terkait
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru