Suara.com - Penyidik KPK Novel Baswedan menyampaikan dugaan keterlibatan seorang jenderal kepolisian kepada majalah Time. Informasi ini muncul di tengah keinginan KPK agar penyelidikan kasus penyiraman air keras kepada Novel dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri karena sudah dua bulan belum menemukan pelaku.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung berhati-hati merespon isu tersebut. Ketika ditanya wartawan, Pramono enggan berkomentar.
"Nggak tahu," kata Pramono di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Dia juga tak mau memberikan keterangan saat ditanya apakah pemerintah akan membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kasus penyerangan terhadap Novel.
"Nggak tahu," ujar dia singkat.
Diberitakan sebelumnya, kepada majalah TIME, Novel yang kini dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura mengatakan bahwa dia tahu Presiden Joko Widodo memerintahkan polisi untuk memprioritaskan kasusnya, namun dia mengatakan, bahwa Novel tidak tahu apakah presiden telah mengevaluasi apa arti penyelidikan selama dua bulan dan masih belum menemukan tersangka.
Dia juga mengatakan mendapatkan informasi ada jenderal di kepolisian yang (diduga) terlibat dalam kasus penyiraman air keras ini. Dia pun menyayangkan kasus tersebut tidak kunjung menemukan titik terang.
“Saya sesungguhnya sudah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian terlibat. Awalnya, saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya katakan, perasaan saya bahwa informasi itu bisa saja benar,” kata Novel Baswedan, dikutip dari majalah Time, Selasa (13/6/2017).
Kemarin, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengaku belum membaca majalah TIME yang memuat pernyataan Novel.
"Ada itu? Saya belum baca, nanti saya coba lihat. Nggak ada (jenderal di kepolisian terlibat)," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (14/6/2017).
Iriawan mengatakan penyidik telah memeriksa anggota kepolisian yang sebelumnya diduga terlibat.
"Semua yang ada indikasi sudah kami periksa," kata dia.
Iriawan berharap jika ada informasi keterlibatan polisi berbintang di balik penyerangan terhadap Novel untuk menyampaikan ke polisi.
"Oleh sebab itu yang mana lagi. Kalau teman-teman ada, kasih tahu ke kami," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman