Suara.com - Ketika sebagian orang menikmati hidup di alam kemerdekaan dengan kenyamanan, seorang kakek bernama Endang di Sukabumi, Jawa Barat, nyaris sepanjang hidupnya berada di jalanan.
Kisah Endang, kakek yang lahir tahun 1942, viral di media sosial setelah hikayatnya diceritakan oleh Desta Tama.
“Seumur hidup beliau hidup dijalanan, tanpa keluarga, tanpa rumah dan tanpa harapan. Tubuhnya kurus kering, karena beliau hanya makan 2 hari sekali,” tulis Desta, Minggu (18/6/2017).
Desta menuturkan, kali pertama mengetahui keberadaan Endang pada Minggu (4/6/2017) awal bulan ini.
Bahkan, kata dia, Endang mandi di selokan yang kotor. Kakek itu manusia sederhana. Keinginannya hanya ingin ada tempatnya untuk pulang, mandi, dan tidur secara layak.
Setelah pertemuan pertama tersebut, Desta mengakui tak lagi menemukan sang kakek. Ia lantas terus mencari keberadaan Endang.
Sampai akhirnya Desta berhasil menemukan Endang pada Kamis (15/6) pekan ini.
“Seumur hidupnya dia bekerja sebagai pemulung. Trotoar dan emperan toko menjadi teman dan tempat bernaung yang setia. Untuk sementara, Pak Endang kami tempatkan di kamar kos yang dekat dengan pusat kota sukabumi, agar kami bisa mengurus beliau dengan maksimal,” tulisnya lagi.
Baca Juga: Jangan Coba Rangkul Jokowi saat Foto Kalau Tak Mau Seperti Ini
Bagi pembaca yang ingin memberikan bantuan baju atau lainnya untuk Kakek Endang maupun tunawisma lainnya, sila hubungi nomor 0816-977-424, “Komunitas Penolong Sesama.”
Berita Terkait
-
Gerakan Pribumi Indonesia Dukung Agung Suryamal Jadi Cagub Jabar
-
PKS Majukan Agung Suryamal Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
-
Gempa Sukabumi, BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan dan Korban
-
Gempa Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Sampai Jakarta
-
Gerindra Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Walikota Se-Jawa Barat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO