Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan para pemudik lewat jalut darat untuk tetap waspada ketika melalui jalur mudik daerah rawan banjir dan longsor untuk menghindari kecelakaan.
"Kesiapsiagaan bencana diperlukan saat kita merencanakan mudik lebaran. Kenali risiko, waspadai ancaman bencana dan siapkan segala perlengkapan serta kebutuhan selama berkendara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis dikutip dari laman resmi BNPB, di Jakarta, Sabtu.
BNPB menganjurkan agar pemudik memiliki peta jalur mudik disertai dengan peta rawan banjir dan longsor. Catat juga nomor-nomor penting untuk kondisi gawat darurat.
Hindari genangan air dan kurangi kecepatan apabila melewati genangan banjir, terlebih lagi hindari melalui genangan air yang tinggi. Genangan air yang menutupi permukaan jalan berpotensi terdapat lubang yang tak terlihat.
Selain itu, juga hindari gundukan tanah basah yang berpotensi longsor dikhawatirkan membuat kendaraan tergelincir.
Sutopo juga mengimbau agar pemudik lebih waspada saat melewati jalur rawan longsor dengan kontur tanah dan bebatuan, khususnya di kawasan bertebing dan berbukit.
Ketika melalui jalur bertebing pemudik diharapkan lebih hati-hati dan sebaiknya mengambil haluan lebih ke jalur tengah, agar tidak terperosok.
"Perhatikan informasi lalu lintas melalui media sosial dan pantau terus informasi cuaca. Perhatikan dan patuhi selalu rambu lalu lintas dalam perjalanan. Istirahatlah jika fisik terasa lelah," kata dia.
BNPB menyediakan peta jalur mudik dilengkapi peta rawan bencana yang dapat diunduh secara gratis di https://geospasial.bnpb. (Antara)
Baca Juga: Pemudik Motor 'Kuasai' SPBU Pantura
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu