Suara.com - Pemimpin-pemimpin negara yang tergabung dalam "Group of Twenty" (G20), tak bakal bisa tenang mengadakan pertemuan rutin mereka di Jerman.
Pasalnya, seperti dilansir Agence France-Presse, Kamis (6/7/2017), sebelum pertemuan G20 resmi dibuka, ratusan ribu aktivis anti-kapitalisme sudah menggelar aksi di Kota Hamburg, tempat konferensi itu bakal dihelat.
Pertemuan G20 di Hamburg akan dimulai pada Jumat (7/7/2017). Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut.
Untuk diketahui, G20 adalah pertemuan antara 19 negara kaya plus Uni Eropa yang mewakili dua per tiga populasi dunia. 20 Negara itu juga mendominasi 75 persen perdagangan dunia. Karenanya, G20 dinilai sebagai representasi negara-negara kapitalis yang menindas rakyat miskin sedunia.
Ratusan ribu aktivis anti-kapitalis dari berbagai negara tersebut menggelar aksi damai di jalanan Hamburg sejak Rabu (5/7). Aksi tersebut juga mendapat represi dari aparat keamanan setempat.
Aksi itu juga diikuti oleh organisasi-organisasi sosialis, komunis, anarkis, pembela HAM, organisasi masyarakat adat, dll, dari seantero dunia.
"Selamat datang di neraka," tegas Andreas Blechschmidt, salah satu organisastor aksi tersebut saat berorasi.
"Negara-negara kapitalis dalam G20 adalah sumber malapetaka umat manusia. Merekalah yang membuat banyak warga dunia mati kelaparan, anak-anak menderita gizi buruk, malapetaka iklim, dan peperangan," tegasnya lagi.
Baca Juga: Menangis, Ratu Atut: Saya Tak Rancang Korupsi Alkes Pak Hakim
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO