Pakar telematika dari ITB bernama Hermansyah [Youtube]
Polisi masih mengusut siapa orang yang membacok kepala dan leher pakar telematika dari Institut Teknologi Bandung, Hermansyah, di pinggir jalan tol Jagorawi, kilometer 6, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017), dini hari.
Kepala Bagian Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan saat ini Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk istri Hermansyah. Istri Hermansyah ketika itu berada dalam satu mobil. Hermansyah merupakan tokoh yang pernah menjadi narasumber penting di Indonesia Lawyer Club di stasiun TV One ketika membahas topik tentang pornografi yang menjerat Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein.
"Kami memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti. Saksi utamanya adalah istri korban," kata Rikwanto melalui keterangan tertulis.
Ketika itu, Hermansyah dan istri menumpang mobil Toyota Avanza nomor polisi B 1086 ZFT. Mereka melakukan perjalanan ke arah Depok, Jawa Barat.
"Sekitar jam 04.00 WIB, korban, istri, dan adiknya menggunakan dua mobil dari arah Jakarta bermaksud pulang ke Depok," kata Argo.
Kedua mobil berjalan beriringan. Tiba-tiba, di tengah jalan, mobil yang dikendarai adik Hermansyah terlibat kejar-kejaran dengan mobil sedan.
Melihat mobil adiknya tersenggol, Hermansyah ikut mengejar untuk membantu adik.
"Dari arah belakang, ada mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan yang memepet mobil korban," kata dia.
Pengendara yang berada di Jazz, kata Rikwanto, kemudian meminta Hermansyah berhenti di kilometer 60.
Setelah itu, pelaku meminta Hermansyah turun dari kendaraan.
"Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar lima orang. Dan seorang di antaranya menggunakan sajam (membacok korban). Setelah itu para pelakunya melarikan diri," kata dia.
Hermansyah mengalami luka serius pada kepala, leher, dan tangan. Korban yang mengalami luka parah mendapatkan bantuan petugas Jasa Marga yang sedang melintas di lokasi.
Korban pun akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok untuk menjalani perawatan medis.
Kepala Bagian Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan saat ini Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk istri Hermansyah. Istri Hermansyah ketika itu berada dalam satu mobil. Hermansyah merupakan tokoh yang pernah menjadi narasumber penting di Indonesia Lawyer Club di stasiun TV One ketika membahas topik tentang pornografi yang menjerat Habib Rizieq Syihab dan Firza Husein.
"Kami memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti. Saksi utamanya adalah istri korban," kata Rikwanto melalui keterangan tertulis.
Ketika itu, Hermansyah dan istri menumpang mobil Toyota Avanza nomor polisi B 1086 ZFT. Mereka melakukan perjalanan ke arah Depok, Jawa Barat.
"Sekitar jam 04.00 WIB, korban, istri, dan adiknya menggunakan dua mobil dari arah Jakarta bermaksud pulang ke Depok," kata Argo.
Kedua mobil berjalan beriringan. Tiba-tiba, di tengah jalan, mobil yang dikendarai adik Hermansyah terlibat kejar-kejaran dengan mobil sedan.
Melihat mobil adiknya tersenggol, Hermansyah ikut mengejar untuk membantu adik.
"Dari arah belakang, ada mobil Honda Jazz yang merupakan teman dari pengendara mobil sedan yang memepet mobil korban," kata dia.
Pengendara yang berada di Jazz, kata Rikwanto, kemudian meminta Hermansyah berhenti di kilometer 60.
Setelah itu, pelaku meminta Hermansyah turun dari kendaraan.
"Setelah korban turun langsung diserang oleh para pelaku yang berjumlah sekitar lima orang. Dan seorang di antaranya menggunakan sajam (membacok korban). Setelah itu para pelakunya melarikan diri," kata dia.
Hermansyah mengalami luka serius pada kepala, leher, dan tangan. Korban yang mengalami luka parah mendapatkan bantuan petugas Jasa Marga yang sedang melintas di lokasi.
Korban pun akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok untuk menjalani perawatan medis.
Komentar
Berita Terkait
-
Siap Menikah!Ashanty Ungkap PersiapanAzriel Hermansyah dan Sarah Menzel
-
Percampuran Dua Adat, Ashanty Kasih Bocoran Pernikahan Azriel Hermasyah dan Sarah Menzel
-
Tanah Ribuan Meter Ashanty Jadi Sengketa, Tadinya Mau Dibangun Yayasan
-
Ashanty Geram, Pengembang Rumah Beli Tanah Warisan Ayah yang Masih Jadi Sengketa
-
Ashanty Terancam Kehilangan Tanah Ribuan Meter, Kok Bisa?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
Terkini
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?