Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman berharap pemerintah mau menurunkan tawarannya terkait ambang batas pencalonan Presiden (Presidential Threshold) dalam RUU Pemilu. Sebab, pihaknya sendiri sudah menaikkan angka yang sebelumnya bertahan di angka nol.
"Pemerintah sudah memasang harga mati, 20 persen kursi atau 25 persen suara, sementara kami sudah bergerak, kami awalnya bergerak di nol persen, kemudian kami naikkan," kata Sohibul di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/ 2017).
Dalam kesempatan bernegosiasi, lanjut Sohibul, ia mendapat tawaran dari Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, agar ambang batas yaitu 10 persen kursi. Itu sudah ia terima.
"Kita harap pemerintah mau turun, kita sudah kan naik-naik terus. Sementara pemerintah nggak turun-turun," ujar Sohibul.
Ia menerangkan, komposisi politik saat ini terkait RUU Pemilu, yaitu pemerintah bersama partai pendukungnya, seperti PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP menginginkan 20 persen kursi di DPR. Sedangkan untuk partai lainnya belum sepakat dengan angka tersebut.
"Tentu kita tidak putus harapan, kita terus bicara, Insyallah, besok Senin ada lobi-lobi lagi," kata Sohibul.
Seperti diketahui, pada tanggal 20 Juli yang akan datang, DPR akan menggelar rapat paripurna untuk membahas RUU Pemilu yang hingga kini belum selesai. Dalam rapat tersebut terdapat lima paket kebijakan yang akan dibahas. Lima paket tersebut yaitu:
Paket A
1. Presidential threshold: 20-25 persen
2. Parliamentary threshold: 4 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: sainte-lague murni
Baca Juga: PAN Yakin RUU Pemilu Tuntas Dengan Musyawarah Mufakat
Paket B
1. Presidential threshold: 0 persen
2. Parliamentary threshold: 4 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: kuota hare
Paket C
1. Presidential threshold: 10-15 persen
2. Parliamentary threshold: 4 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: kuota hare
Paket D
1. Presidential threshold: 10-15 persen
2. Parliamentary threshold: 5 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-8
5. Metode konversi suara: sainte-lague murni
Paket E
1. Presidential threshold: 20-25 persen
2. Parliamentary threshold: 3,5 persen
3. Sistem Pemilu: terbuka
4. Dapil magnitude DPR: 3-10
5. Metode konversi suara: kuota hare
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory