Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar akan mengeluarkan surat edaran yang memerintahkan seluruh kadernya untuk tidak lagi asal mengeluarkan pernyataan kepada media.
Surat edaran itu akan diterbitkan menyusul penetapan Ketua Umum mereka, Setya Novanto, ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
"Oh iya (Surat edaran), begini, bukan tidak boleh menanggapi jurnalis. Jadi kan partai harus tertib, tidak semua orang boleh berbicara seenaknya, itu kami harus atur sebaik-baiknya," ujar Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid seusai rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Karenanya, Nurdin menuturkan, DPP Partai Golkar menunjuk dirinya dan Sekretaris Partai Golkar Idrus Marham menjadi juru bicara Partai Golkar.
Namun, kata Nurdin, himbauan tersebut hanya untuk melarang kader berbicara yang kontraproduktif dan dapat berimbas negatif pada pencitraan Partai Golkar.
"Tidak berarti kader tidak boleh berbicara kepada wartawan. Tapi kader dilarang berbicara yang kontraproduktif dengan pencitraan organisasi, harkat, marwah, martabat Partai Golkar," terangnya.
Kalau ada kader yang melanggar hal itu, Nurdin memastikan bakal memberikan sanksi tegas.
Baca Juga: KPK Persilakan Setya Novanto Tempuh Jalur Praperadilan
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram