Suara.com - Dua warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel pada Sabtu (22/7/2017), ketika milter Israel berusaha menyegel kediaman milik seorang warga di Tepi Barat.
Korban pertama diketahui bernama Oday Nawajaa yang baru berusia 17 tahun. Ia tewas terkena tembakan pasukan Israel di Al-Azariya. Korban kedua, yang diduga berusia 18 tahun, tewas akibat terkena ledakan bom molotov yang prematur.
Bentrokan pecah menyusul pertumpahan darah pada Jumat (21/7/2017), setelah seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun membunuh tiga orang pemukim Yahudi di Tepi Barat dan tiga warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel.
Pada Sabtu pasukan Israel menggunakan sebuah bulldozer berusaha menyegel rumah milik pemuda 19 tahun tesebut di sebuah desa di Tepi Barat dan diduga akan meledakan rumah tersebut.
Israel memang sering menghukum keluarga Palestina yang anggotanya melakukan serangan terhadap warga Israel dengan menyegel atau menghancurkan rumah-rumah mereka.
Akibat aksi Israel itu, bentrokan menjalar di sejumlah wilayah termasuk di Yerusalem Timur dan beberapa desa Palestina di Tepi Barat. Misalnya di Qalandiya, kawasan penyeberangan antara Tepi Barat dan Yerusalem, tempat delapan warga Palestina mengalami cedera.
Shin Bet, lembaga keamanan dalam negeri Israel, mengatakan pada Minggu (23/7/2017) bahwa setidaknya 25 orang lelaki ditangkap karena diduga sebagai anggota aktif Hamas, kelompok yang saat ini menguasai dan mengendalikan Jalur Gaza.
Pada hari yang sama sebuah roket ditembakkan dari wilayah Gaza ke Israel, tetapi meledak di udara. Tak ada korban dalam serangan itu dan belum ada kelompok yang mengaku menembakkan rudal tersebut.
Bentrokan terbaru ini dipicu oleh kebijakan Israel memperketat akses warga Palestina untuk menjalankan salat Jumat di Masjid Al Aqsa. Kebijakan itu, termasuk dengan memasang detector logam, diambil setelah seorang lelaki bersenjata membunuh dua polisi Israel di sekitar lokasi itu pada 14 Juli silam.
Warga Palestina menolak kebijakan itu dan menilai Israel sedang berusaha untuk menguasai salah satu situs suci umat Islam, yang juga merupakan situs suci dalam tradisi keagamaan Yahudi.
Rangkaian bentrokan terbaru ini telah memaksa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggelar pertemuan tertutup pada Senin besok (24/7/2017). Pertemuan itu digelar atas desakkan Mesir, Prancis, dan Swedia.
Bermula pada Jumat
Bentrokan yang pecah sejak Jumat di sekitar kota tua Yerusalem sendiri telah menewaskan tiga orang Palestina. Ketiganya, yang berusia antara 17-20 tahun, ditembak mati oleh pasukan Israel.
Menurut laporan resmi lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah, sekitar 450 orang terluka akibat bentrokan yang pecah di Yerusalem maupun di Tepi Barat. Sebanyak 170 orang di antaranya terluka akibat terkena peluru karet maupun peluru tajam.
Tak lama berselang, masih pada Jumat, seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun, masuk ke dalam sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat, dan menikam empat warga Yahudi. Tiga dari korban penikaman akhirnya tewas.
Sang pelaku serangan sendiri ditembak oleh warga setempat dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Menanggapi bentrokan itu, Presiden Palestina, Mahmud Abbas, pada Jumat, mengumumkan telah membekukan kontak dengan Israel. Sementara Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, belum memberikan tanggapan.
Di sisi lain, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam Israel dan menuding bahwa militer Israel telah menggunakan kekerasan secara berlebihan dalam bentrokan tersebut.
Adapun Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB - yang dijuluki sebagai "Quartet Timur Tengah" - mendesak semua pihak yang bertikai untuk menahan diri.
Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang juga disebut Bukit Kuil oleh Israel, memang sering menjadi pusat konlik antara Israel dan Palestina.
Terletak di Yerusalem timur, kawasan ini diduduki oleh Israel dalam Perang Enam hari pada 1967 dan sejak itu dikuasainya, meski tak pernah diakui oleh komunitas internasional. (AFP)
Berita Terkait
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Bantah Tudingan Pro-Zionis, Gus Yahya Beberkan Fakta Pertemuan dengan Netanyahu
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
5 Potret Miss Palestina dengan Gaun Bergambar Al-Aqsa, Bikin Dunia Terpukau
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka