Suara.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggunakan istilah dari judul lagu latin hits "Despacito", yang berarti perlahan-lahan, untuk memberi kesan keren pada kongres kontroversial terbarunya, kemudian mendapat kecaman.
Pemerintahan Maduro pada Minggu mempromosikan lagu versi remix "Despacito" untuk mendorong rakyat Venezuela memilih Majelis Konstituante, yang memiliki kuasa untuk menulis ulang piagam nasional dan menggantikan institusi lainnya.
"Panggilan kami pada 'Majelis Konstituante' berusaha untuk menyatukan negara ... Despacito!" demikian lagu remix yang disosialisasikan Partai Sosialis lewat lagu latin tersebut saat pertunjukan televisi mingguan Maduro.
Setelah lagu remix tersebut ditampilkan, tampak seruan dan tepuk tangan riuh saat Maduro mendatangi kerumunan yang terlihat menyetujui Maduro menggunakan lagu tersebut untuk kampanyenya.
Di sisi lain, penyanyi lagu "Despacito" Luis Fonsi dan Daddy Yanke mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui lagu mereka digunakan Maduro untuk acara propagandanya.
"Saya tidak mengizinkan penggunaan atau penggubahan lirik "Despacito" untuk ambisi politik, apalagi di tengah situasi menyedihkan negara Venezuela," tulis Fonsi dalam unggahannya di media sosial Instagram.
Dia juga mengatakan bahwa musiknya hanya untuk orang-orang yang mendengarkan dan menikmatinya, bukan untuk propaganda yang mencoba membohongi keinginan masyarakat yang menginginkan kemerdekaannya.
Senada dengan Fonsi, Daddy Yankee mengunggah foto Maduro dengan tanda silang besar di akun Instagram-nya.
"Anda secara ilegal mencocokkan lagu yang tidak sebanding dengan kejahatan yang Anda lakukan dan telah dilakukan di Venezuela. Rezim diktator Anda adalah sebuah lelucon, tidak hanya untuk para saudara saya di Venezuela, tetapi juga untuk seluruh dunia," katanya.
"Dengan rencana pemasaran yang jahat ini, Anda hanya menonjolkan cita-cita fasis Anda yang telah membunuh ratusan pahlawan dan lebih dari 2.000 orang," tambahnya.
Jutaan penduduk Venezuela telah melakukan demonstrasi selama beberapa bulan melawan Maduro, mantan pemimpin serikat pekerja yang terpilih secara terdesaj untuk menggantikan almarhum Hugo Chavez tahun 2013. Sekitar 100 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.
Sebuah kritik mengatakan Maduro mencoba memperkuat kediktatorannya dengan mendorong pemilihan Majelis Konstituante pada Minggu. Dia mengatakan hal tersebut merupakan satu-satunya cara untuk membawa perdamaian kembali pada negara tersebut. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Kado Spesial HUT ke-80 TNI: Seragam PDL Baru hingga Kesejahteraan Prajurit
-
Bunuh Anak Buah Gegara Masalah Cewek, Kompol Yogi dan Ipda Haris Mendadak Pindah ke Rutan, Mengapa?
-
BNI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Pemanfaatan AI
-
Revisi UU Pemilu: Momen Krusial Perkuat Demokrasi atau Justru Merusaknya? Ini Kata Pengamat!
-
Soal Dugaan Kebocoran Anggaran Haji Rp 5 Triliun, Gus Irfan: Itu Masih Potensi
-
BRUK! Lansia Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Pademangan Jakut, Tubuhnya Timpa Mobil
-
Tinjau Pesantren Al-Khoziny, Cak Imin Minta Pembangunan Gedung Tanpa Ahlinya Harus Dihentikan
-
Menteri Haji dan Umroh 'Setor' 200 Nama Calon Pejabat ke KPK Sebelum Dilantik: Untuk Ditracking
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?