Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7).
Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkut, memprediksi pasangan calon yang akan berlaga di Pemilihan Presiden 2019 tidak lebih dari tiga pasangan. Apalagi, dalam Undang-undang Pemilu diatur mengenai ambang batas pemilihan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen perolehan kursi parlemen atau 25 persen suara nasional.
Menurut Rey dua calon petahana di Pilpres 2014 lalu akan kembali mewarnai pesta demokrasi. Dia adalah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tapi yang paling realistis kedua petahana, satu Pak Jokowi, satu lagi petahana calon Pak Prabowo. Ini pertarungan petahana berkuasa dan calon," kata Rey saat diskusi di D'Hotel, Jalan Sultan Agung, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2017).
Diketahui, Jokowi dan Prabowo pernah berhadap-hadapan 2014 untuk merebutkan kursi presiden. Di mana Jokowi-Jusuf Kalla yang memenangi 'pertarungan'.
Dalam diskusi ini, Rey juga menyinggung pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas beberapa waktu lalu. Menurut dia, apabila kedua partai tersebut berkoalisi di Pilpres 2019, akan ada isu militer Vs sipil.
"Tapi kalau Pak Prabowo sama Pak SBY ada tambahan (kekuatan) baru. Peta 2019 itu militer Vs sipil. Di kubu Prabowo didominasi kelompok militer, siapa orangnya bisa next," ujar Rey.
Menurut Rey, Jokowi akan kembali maju di pilpres dari kalangan sipil. Saat ini, tiga partai politik telah menyatakan akan kembali mengusung Jokowi di Pilpres 2019, mereka adalah Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PPP kubu Romahurmuziy.
Selain itu, Rey juga memprediksi Partai Kebangkitan Bangsa akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Termasuk calon presiden yang akan mendampingi Jokowi, kata dia, bisa juga dari PKB.
"PKB salah satu jangkar masuk ke kalangan muslim yang moderat, yang jumlahnya lebih banyak," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, mengatakan sudah ada nama yang dirasa pantas mendampingi Jokowi. Dia adalah ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Kalau misalnya Jokowi butuh wakil PKB bisa menjawab itu. Kita punya satu nama Cak Imin," kata Maman.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?