Suara.com - Sebelum penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan terjadi, warga sekitar sering melihat orang-orang dengan ciri berkulit gelap di sekitar masjid Al-Ihsan, Jalan Deposito, RT/RW 03/10, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Sebelum kejadian sering ada orang hitam ngumpul ke sini. Ya nongkrong di warung-warung sekitar sini," kata Warga Pegangsaan Dua, Abdurahman kepada Suara.com saat ditemui di Masjid Al-Ihsan, Selasa (1/8/2017).
Seperti diketahui, Novel disiram dengan air keras oleh dua orang tidak dikenal usai melaksanakan salat subuh di Masjid Al-ihsan, 11 April 2017. Rumah Novel tidak jauh dari masjid tersebut.
Kata Abdurrahman, kehadiran orang-orang berkulit hitam di kampung mereka tidak pernah membuat warga curiga. Sebab, saat pagi hingga sore hari, kampung tersebut memang agak ramai.
Namun demikian, pascakejadian yang membuat mata kiri Novel tidak dapat melihat hingga sekarang, orang-orang berkulit hitam tersebut tidak pernah lagi kelihatan di sekitar masjid.
"Setelah kejadian itu sudah nggak ada lagi saya lihat orang-orang hitam begitu. Ya kirain ada apa. Soalnya ada orang suka mondar mandir orang hitam. Ya kita kan nggak tahu kalo akan ada kejadian begitu," ujar Abdurrahman.
"Paling kita mikirnya, paling orang yang mau nyatat plat nomor sepeda motor. Orang-orang cari kredit macet gitu. Jadi ya nggak ada yang curiga," Abdurahman menambahkan.
Saat ditunjukkan sketsa wajah pelaku yang dirilis Polri, Abdurrahman bersama pamannya, Ruba'i tidak kenal dengan wajah tersebut.
"Nah, kalau ini saya nggak tahu ya. Kan banyak itu orang-orang kulit hitam begini yang suka mondar-mandir, tapi kita kan nggak ingat. Kan nggak diperhatikan ya," ujar Abdurrahman.
Baca Juga: Jokowi Ingin Pengusutan Kasus Novel Baswedan Maju
Sementara itu, paman Abdurrahman, Ruba'i mengatakan bahwa Novel sering salat berjamaah di Masjid Al-Ihsan. Kata dia, jika ada di rumah, Novel pasti salat di masjid.
"Pak Novel itu orangnya Istiqomah. Kan saya sering bertemu kalau lagi salat kan. Pokoknya kalau dia ada di rumahnya, ya pasti salatnya disini," ujar Ruba'i.
Namun pada saat kejadian, Abdurrahman dan Ruba'i mengaku tidak berada di TKP yang tidak jauh dari masjid.
"Kalau saya waktu itu di Pasar Minggu. Kalau dia ini (Ruba'i) kalau nggak salah pulang kampung. Ada keluarga yang sakit," kata Abdurrahman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka