Suara.com - Pengamanan di RT 3 RW 10 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditingkatkan pasca penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan Terjadi. Novel diserang oleh dua orang tidak dikenal dengan cara disiram air keras ke area wajah pada tanggal 11 April 2017 yang lalu.
"Pihak RW sudah melakukan preventiv kesiagaan. Kita pasang lampu tembak setelah enam buah. Dua di ujung jalan di selatan, dua di tengah, dan dua lagi di ujung barat. Tembaknya berlawanan. Jadi di sini kalau malam seperti siang," kata Ketua RT 3 RW 10, Wisnu Broto saat ditemui di rumahnya, Selasa (1/8/2017).
Selain itu, lanjut Wisnu, petugas dari KPK juga secara intens bergantian melakukan penjagaan di depan rumah Novel yang tidak jauh dari rumahnya.
"Di depan itu ada petugas keamanan dari KPK dua orang siang, dua orang lagi itu malam. tapi kadang tiba-tiba ada lima orang. Itu sejak ada kejadian," ujar Wisnu.
"Pasca kejadian mobil polisi tiap malam nongkrong disini juga selama seminggu," Wisnu menambahkan.
Sementara itu, Satpam RW 10, M. Ali menerangkan, pihaknya juga secara intens melakukan patroli di kawasan RW 10. Hal itu biasa dilakukan sebelum dan sesudah kejadian.
"Kita kan ada 8 orang. Jadi kita ya bergantian. Hari ini empat orang, besok ya empat orang lagi. Selain mengawasi di pos, kita juga sering patroli. Tapi kalau sudah capek, ya kita balik ke pos," kata Ali.
Ia menjelaskan, sebelum dan sesudah kejadian, portal pintu masuk ke RW 10 biasanya akan ditutup pada pukul 22.00 WIB dan dibuka saat atau setelah salat subuh.
"Nah, kalau siangkan kita tidak bisa jaga dengan ketat siapa saja yang masuk kan. Kalau siang begini semua orang sudah membaur. Kita hanya gunakan insting saja, kalau lihat orang mencurigakan ya kita tanya. Tapi sejauh ini aman-aman saja sebelum ada kejadian itu," kata Ali.
Baca Juga: Tetangga Novel Baswedan Heran Polisi Bisa Buat Sketsa
Menurut Wisnu, pasca kejadian itu, aktivitas warga di RW 10 tidak ada yang berubah. Semua berjalan sama seperti biasanya.
"Pasca kejadian ya di sini seperti biasanya. Nggak ada apa-apa. Cuma ya kita tetap saling siaga. Kita saling menjaga satu sama lain. Kalau warga ya biasa aja," kata Wisnu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat
-
Wamenkum Peringatkan DPR: Semua Tahanan Bisa Bebas Jika RUU KUHAP Tak Segera Disahkan
-
Ogah Batasi, Komdigi Klaim Tak Masalah Warga Punya Banyak Akun Medsos, Asalkan...
-
Ancaman Serius dari DPR, Distributor Pupuk Subsidi Bermasalah Siap-siap Dicabut Izin!
-
Kritik Pedas Rocky Gerung Respons Reshuffle Prabowo: Cuma 'Dikocok Ulang', Hasilnya Sama Saja
-
MK Tolak Gugatan Pilgub Papua, Begini Reaksi Golkar
-
Terkuak! Kejagung Ogah Kasih Keterangan Soal Pemeriksaan Anak Jusuf Hamka karena Ini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo