Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya masih menunggu keterangan Novel Baswedan untuk bisa membeberkan seluruh informasi soal kasus penyerangan air keras pelaku misterius.
Bahkan, Novel ditantang untuk bisa membeberkan nama jenderal di kepolisian yang disebut-sebut menjadi dalang di balik kasus teror air keras yang menimpanya.
"Kami harapkan pak Novel menyampaikan (tuduhan keterlibatan jenderal) dalam bentuk BAP. Kan banyak info yang disampaikan katanya. Silahkan dituangkan dalam bentuk BAP," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017)
Sejauh ini, penyidik Polri kembali diterbangkan ke Singapura untuk menemui Novel. Namun, Novel masih menolak untuk menjalani pemeriksaan. Bahkan penyidik Polri hanya meninggalkam daftar pertanyaan kepada Novel yang masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.
Terkait hal itu, Argo menyampaikan keterangan Novel sangat diperlukan penyidik untuk bisa mengungkapkan secara tuntas pelaku penyerangan teror air keras tersebut.
"Kami proses hukum harus pro yustisia. Jadi semua kegiatan harus dilakukan itu," kata Argo.
Sebelumnya, Novel mengungkapkan ada salah satu jenderal Polri yang terlibat dalam kasusnya.
"Satu jenderal diduga terlibat," kata Novel saat tampil di stasiun televisi swasta, Rabu (26/7/2017) malam.
Novel juga mengaku sebelumnya telah dikabarkan oleh salah satu petinggi Polri jika dirinya akan diserang.
"Saya mendapat informasi dari petinggi Polri sebulan sebelumnya bahwa saya akan diserang," kata Novel.
Dia juga menyampaikan ketika itu petinggi Polri tersebut memintanya untuk berhati-hati. Bahkan, petinggi Polri yang tak disebutkan namanya itu sempat menawarkannya penjagaan alias pengawalan kepada Novel sebelum terjadi penyerangan air keras di dekat kediamannya di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).
Berita Terkait
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana