Ketua KPK Agus Rahardjo bersama Ketua Umum Alumni Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Sutopo Kristanto dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah memberikan keterangan kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan penangkapan terhadap pejabat kejaksaan menunjukkan lambatnya reformasi di internal Kejaksaan Agung.
"Mungkin pak jaksa agung juga perlu waktu. Saya pikir usahanya juga sudah kuat, tapi memang perubahan yang terjadi masih cukup lambat. Itu yang perlu kita dorong," kata Agus usai menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).
Agus memahami mereformasi kejaksaan yang terdiri dari begitu banyak sumber daya manusia tentu membutuhkan waktu. Tetapi, Agus berharap adanya komitmen semua tingkatan untuk memperbaiki kekurangan diri sebagai penegak hukum.
"Melakukan reformasi terhadap orang banyak pasti perlu waktu. Keinginan kita teman-teman harus berubah. Menyadari bahwa perbuatan itu mungkin perlu dihentikan, kalau seperti itu ya," kata Agus.
Menurut catatan, dari 2016 hingga Agustus 2017, KPK sudah menangkap lima oknum kejaksaan dalam berbagai kasus dugaan suap.
Jaksa yang ditangkap, di antaranya dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Padang, Kejaksaan Tinggi Bengkulu.
Kemarin, KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kajari Pamekasan Rudy Indraprasetya yang diduga menerima uang senilai Rp250 juta dalam kasus yang juga menjerat Bupati Pamekasan, Achmad Syafii.
"Mungkin pak jaksa agung juga perlu waktu. Saya pikir usahanya juga sudah kuat, tapi memang perubahan yang terjadi masih cukup lambat. Itu yang perlu kita dorong," kata Agus usai menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).
Agus memahami mereformasi kejaksaan yang terdiri dari begitu banyak sumber daya manusia tentu membutuhkan waktu. Tetapi, Agus berharap adanya komitmen semua tingkatan untuk memperbaiki kekurangan diri sebagai penegak hukum.
"Melakukan reformasi terhadap orang banyak pasti perlu waktu. Keinginan kita teman-teman harus berubah. Menyadari bahwa perbuatan itu mungkin perlu dihentikan, kalau seperti itu ya," kata Agus.
Menurut catatan, dari 2016 hingga Agustus 2017, KPK sudah menangkap lima oknum kejaksaan dalam berbagai kasus dugaan suap.
Jaksa yang ditangkap, di antaranya dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Padang, Kejaksaan Tinggi Bengkulu.
Kemarin, KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan terhadap Kajari Pamekasan Rudy Indraprasetya yang diduga menerima uang senilai Rp250 juta dalam kasus yang juga menjerat Bupati Pamekasan, Achmad Syafii.
Komentar
Berita Terkait
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Lelang Korupsi Laris Manis: KPKNL Jakarta Raup Hampir Rp3 Miliar!
-
KPK Geram! Ustaz Khalid Basalamah Diduga Bocorkan Informasi Kasus Haji, Bakal Jadi Tersangka?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai