Suara.com - Sebanyak 2.000 ibu di Manila, Ibu Kota Filipina menyusui bayi mereka di muka publik, Sabtu (5/8/2017).
Aksi tersebut merupakan bagian kampanye melawan kematian bayi, dan mendobrak tabu menyusui di ruang publik yang masih marak di tengah masyarakat.
Diiringi musik pop, ribuan ibu itu menyusui bayi mereka di Stadion Carnous Manila. Bahkan, tak jarang di antara mereka menyusui dua bayi sekaligus.
Breastfeeding Pinays, panitia acara tersebut, menyatakan gerakan menyusui di ruang publik tersebut untuk mengampanyekan pemberian ASI sedikitnya selama 6 bulan pertama kehidupan sang bayi.
"Pemberian ASI selama enam bulan pertama kehidupan sangat penting untuk menekan tingkat kematian bayi yang masih tinggi di Filipina. Kematian bayi di Filipina seringkali disebabkan sang ibu tak memberi ASI," tutur Ros Macachor, aktivis Breastfeeding Pinays kepada AFP seperti dilansir Straits Times.
Ia mengatakan, kebanyakan kaum ibu di Filipina hanya memberi ASI kepada bayi mereka selama 24 hari pertama sejak kelahiran.
Setelah itu, kata dia, kebanyakan kaum ibu memberikan susu formula yang marak dijual di pasaran karena jejaring konglomerasi.
World Health Organization (WHO) dalam kajiannya tahun 2013 menunjukkan, hanya 34 persen bayi yang berusia di bawah 6 bulan di Filipina diberi ASI eksklusif.
Baca Juga: Kecewa Terlahir Perempuan, Irul Tega Bakar Bayinya Hidup-hidup
Hal tersebut berbanding terbalik dengan persentase bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapat asupan susu formula, yakni mencapai 36 persen.
Menurut WHO, fenomena itu disebabkan strategi pemasaran yang agresif dari pengusaha-pengusaha susu formula.
Strategi pemasaran yang cenderung agresif itu dilakukan para pengusaha karena Filipina menerapkan undang-undang yang dirancang agar kaum ibu mau memberikan ASI kepada bayi.
Sementara Unicef melansir, 28 orang per 1.000 warga Filipina meninggal dunia saat masih berusia di bawah lima tahun.
Jumlah itu cenderung menurun sejak tahun 1990, yakni 56 orang per 1.000 warga Filipina yang meninggal ketika berusia di bawah lima tahun.
Meski menurun, Filipina betekad menurunkan rasio kematian warga usia di bawah lima tahun tersebut menjadi 19 orang per 1.000 warga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa