Suara.com - Gerombolan teroris Taliban dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Afghanistan bersatu, dan mengadakan serangan mendadak ke sebuah desa di Provinsi Sar-e Pul.
Serangan tersebut, seperti diberitakan The Guardian, Minggu (6/8/2017), menewaskan 50 orang warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Mereka kali pertama menyerang pos jaga wilayah Mirza Olang, tengah malam. Selanjutnya, mereka menyerbu ke 30 rumah warga," kata Juru Bicara Gubernur Sar-e Pul, Zabihullah Amani.
Ia mengatakan, desa yang diserang oleh Taliban dan ISIS tersebut merupakan daerah penduduk mayoritas Islam Syiah.
Teroris, kata dia, menyerang dan membunuh secara brutal. Selain perempuan dan anak-anak, mereka juga membunuh warga lanjut usia.
Meski Taliban dan ISIS seringkali terlibat perseteruan, namun cabang-cabang kedua organisasi teroris tersebut juga kerap bekerjasama melakukan serangan.
"Sebagai balasan, militer kami membombardir posisi gerombolan itu memakai serangan udara," tandasnya.
Berita Terkait
-
Amin Said Husni: Mengelola Potensi Konflik SARA di Bondowoso
-
Kisah Pilu Gadis Jakarta yang Tertipu ISIS di Suriah
-
Taliban Terbitkan Majalah Khusus Perempuan, Isinya Kontroversial
-
Selain Uang, Anggota ISIS Ternyata Digaji Pakai 4 Perawan Yazidi
-
Keji, Bom Bunuh Diri Guncang Muslim Syiah yang Sedang Salat Isya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO