Suara.com - Seorang mahasiswa asal Indonesia, Fakhri Anang (21), dihukum 8 bulan penjara dengan masa percobaan selama dua tahun, oleh pengadilan Newcastle, Inggis.
Fakhri, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (28/7/2017), dinyatakan bersalah karena mencoba mengajak seorang anak lelaki berusia 14 tahun untuk berhubungan intim.
"Dia tertangkap oleh 'Guardians of the North', organisasi pemburu paedofil di dekat rumah calon korbannya yang sebenarnya karakter fiktif grup tersebut untuk menjaring paedofil," kata Michael Bunch, jaksa penuntut umum.
Meski belum melakukan perbuatan tak senonoh, Fakhri tetap dinyatakan bersalah dan dihukum karena percakapannya melalui layanan pesan singkat berbasis aplikasi ponsel.
Fakhri berkomunikasi dengan bocah bernama 'Zen' melalui ponsel. Zen sebenarnya karakter fiktif yang diciptakan 'Guardians of the North' untuk menjaring pria paedofil.
Dalam percakapannya, Fakhri tampak sudah mengetahui 'Zen' sebenarnya berusia 14 tahun. Ia juga secara sadar meminta bocah lelaki fiktif tersebut untuk berhubungan seksual.
Tak hanya itu, meski 'Zen' sudah menuturkan masih kecil dan belum pernah melakukan hubungan intim, Fakhri tetap merayunya untuk melakukan hal tak senonoh.
"Dalam bukti percakapan ponsel itu, Fakhri bahkan memberikan alamat dan ongkos taksi agar anak itu datang ke tempatnya. Padahal, 'Zen' sudah mengatakan 'apakah kau tahu berhubungan seks dengan anak 14 tahun adalah ilegal'," tutur Bunch.
Baca Juga: Astaga, Balita Ini Dipaksa Menikah dengan Lelaki 22 Tahun
Bunch mengungkapkan, Fakhri sudah mengakui kesalahannya saat diserahkan organisasi pemburu paedofil itu ke aparat kepolisian.
"Dia meminta maaf kepada tim organisasi itu saat menangkapnya di dekat tempat dia membuat janji dengan 'Zen'. Saat itu dia bilang tengah sendiri dan butuh berhubungan intim, sehingga jangan dilaporkan ke polisi," tutur Bunch.
Pengacara Fakhri, Nick Peacock mengatakan, hukuman tersebut terlalu berat untuk kliennya yang belum berhubungan seks dengan anak di bawah umur. Apalagi 'Zen' sebenarnya tokoh fiktif.
"Dia sudah tiga tahun belajar di sini. Visa pelajarnya akan habis, dan akhir Agustus 2017 harus meninggalkan Inggris. Dia juga sedang melamar pekerjaan di Indonesia. Hukuman ini akan menghancurkan masa depannya," tutur Nick.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas