Suara.com - Masyarakat di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, dikejutkan dengan penemuan dayung yang diduga sudah berusia 400 tahun.
Dayung tersebut, seperti dilansir Antara, ditemukan oleh Sahril (65), warga Desa Margasari Hilir, Kecamatan Candi Laras Utara di Sungai Margasari.
“Dayung ini ditemukan ayah dua pekan lalu di Sungai Margasari. Kalau dilihat ciri-cirinya, ini dayung kerajaan zaman dahulu,” tutur Mustika, putri Sahril, Kamis (10/8/2017).
Ia menjelaskan, sang ayah saat itu tengah menebar jala di sungai tersebut. Ketika jala diangkat, dayung itu ikut terjaring bersama ikan.
Tak seperti dayung kebanyakan, pengayuh tersebut memunyai ukiran yang terbilang rumit. Dayung tersebut juga terbuat dari kayu besi atau kayu Ulin.
Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Yazidie Fauzi meminta instansi terkait, segera menindaklanjuti informasi temuan sebuah dayung yang ditemukan di daerah Margasari tersebut.
"Kalau betul dayung (pangayuh = bahasa daerah Banjar Kalsel) 'jukung' (sampan/perahu) itu berusia ratusan tahun atau pada abad ke-14, maka perlu kita rawat," ujarnya sebelum rapat paripurna DPRD provinsi setempat di Banjarmasin, Jumat (11/8/2017).
Pasalnya, kalau betul pangayuh itu peninggalan abad ke-14 berarti tergolong langka dan semestinya pula mendapatkan perlindungan sebagaimana peraturan perundang-undangan.
Karenanya, Fauzi meminta instansi terkait benda bersejarah dan kepurbakalaan agar segera melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran atas dugaan sebagai peninggalan abad ke-14.
Baca Juga: Soal Balapan MotoGP Austria, Rossi dan Marquez Satu Persepsi
"Karena sayang kalau pangayuh jukung itu benar sebagai peninggalan abad ke-14 terabaikan begitu saja," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang