Suara.com - Polisi sudah menetapkan suami istri bos First Travel sebagai tersangka penipuaan calon jemaah umrah. Namun, tak semua calon jemaah yang mengetahui hal itu, sehingga masih berdatangan ke kantor First Travel meminta kejelasan nasib.
Ali Amran tak kepalang kaget setibanya di gedung MKG Green Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Pikirannya membucah setelah mendapat informasi kantor pusat PT First Anugerah Karya Wisata di gedung itu sudah ditutup dan disegel polisi karena kedua bosnya menjadi tersangka penipuan.
Laki-laki berusia 56 tahun itu semakin syok, lantaran keempat anaknya sudah mendapat di biro perjalanan umrah itu untuk berangkat ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi.
“Saya datang dari Pamulang, Tangerang Selatan. Sengaja datang untuk meminta kejelasan soal empat anak saya. Ini saya kaget. Kok kantornya malah sudah ditutup. Tidak ada pemberitahuan dari pihak travel,” tukasnya, Jumat (11/8/2017).
Mereka sudah daftar umrah sejak 2016 dan katanya mau diberangkatkan Maret 2017. Tapi setelah lewat bulannya, tak ada kejelasan,” tutur Ali, Jumat (11/8/2017).
Ia menceritakan, telah mendaftarkan keempat anaknya untuk berangkat umrah melalui biro perjalanan itu pada tahun 2016.
Ali menuturkan, First Travel berjanji akan memberangkatkan keempat anak Ali ke Arab Saudi pada Maret 2017.
Namun, kata dia, janji perusahaan itu tak pernah terwujud. “Keberangkatannya terus dimundurkan. Saya coba menghubungi manajemen, tapi tidak bisa. Tahun lalu, saya mendaftarkan mereka langsung tanpa melalui agen, sewaktu kantor mereka di Depok,” terangnya.
Baca Juga: Zoya Dibakar Massa, Seandainya Polisi Tak Terlambat Datang...
Setelah mengetahui bos perusahaan itu menjadi tersangka penipuan, Ali mendadak lemas. Sebab, ia mengakui sudah membayar lunas biaya perjalanan ke First Travel, yakni Rp57 juta.
Ali mengakui sama sekali tidak memunyai firasat buruk ketika perusahaan itu terus menunda keberangkatan keempat anaknya.
”Soalnya, saya dan keluarga pernah umrah memakai jasa First Travel. Waktu itu, saya mendaftar tahun 2015 dan baru diberangkatkan Februari 2016. Sama sekali tidak ada kendala. Karenanya saya mendaftarkan keempat anak saya di sini. Ya ampun, kaget minta ampun,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah melalui Kementerian Agama dapat mengambil langkah tegas dan membantu para korban.
Untuk diketahui, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan dua direktur First Travel yang juga berstatus suami-istri, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari, sebagai tersangka.
Berita Terkait
-
Polda Serahkan Laporan 250 Korban First Travel ke Bareskrim Polri
-
Korban Penipuan First Travel Tak Lagi Boleh Masuk Green Tower
-
YLKI Desak Pemerintah Bikin Pusat Pengaduan Korban First Travel
-
Penipuan Umrah, Polri Kembali Geledah Kantor First Travel
-
Tangis Korban First Travel, Jual Tanah Hingga Serangan Jantung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru