Suara.com - Sudah jadi kewajiban bagi para orangtua untuk memberikan perlindungan untuk anak-anak mereka. Namun, hal tersebut sepertinya tak didapat oleh tiga orang kakak beradik asal Malaysia ini. Kisah mereka ditelantarkan oleh orangtua sendiri sedang viral di media sosial.
Dilansir dari laman worldofbuzz, anak-anak malang itu ditemukan terkunci atau disekap di dalam sebuah kamar sewa di Larkin Perdana, Johor Baru, Malaysia. Mereka yang baru berusia dua sampai enam tahun itu hanya dibekali nasi dan kecap. Mereka juga tak mandi selama beberapa hari.
Worldofbuzz menulis mereka ditinggal bekerja oleh kedua orangtuanya. Penderitaan ketiga anak malang itu berakhir setelah tetangga mendengar suara mereka.
Departemen Kesejahteraan dan petugas kepolisian setempat sampai turun tangan. Mereka bertindak berdasarkan undang-undang yang berlaku di Malaysia.
"Anak-anak dibiarkan dengan sedikit makanan dan sedikit pakaian," kata Normawarni Mahat, seorang petugas Departemen Kesejahteraan usai menemui anak-anak di kamar sewa tersebut.
Sementara itu, New Straits Times melaporkan ayah dan ibu mereka membantah telah melakukan penelantaran . Mereka berdalih sudah menitip anak-anak kepada tetangga sebelum pergi bekerja.
Si ayah bilang, pada saat kejadian, dia memang tak ada di rumah karena harus menghadiri kursus selama dua hari di sebuah pabrik bersama istrinya.
"Ketika kami kembali jam 8 malam (3 Agustus), saya menemukan ketiga anak kami hilang dan diberitahu oleh tetangga bahwa mereka sudah dibawa," kata si ayah.
"Anak bungsu saya, yang berusia 8 bulan, ditinggalkan dengan pengasuh bayi di Kampung Melayu Majidee. Kami meninggalkan tiga anak, berusia antara 2 dan 6, karena tetangga, yang kami anggap sebagai 'saudara perempuan', secara sukarela merawat mereka," ujar si ayah melanjutkan.
Baca Juga: Aksi Penumpang KRL Ini Bikin "Ngakak"
Dia juga mengklaim bahwa tetangganya sudah tahu mengenai kepergian mereka.
"Sebelum berangkat jam 7 pagi, istri saya menyiapkan makanan untuk anak-anak, tapi tidak memandikannya karena masih terlalu dini dan mereka masih tidur saat itu," kata si ayah.
Anak-anak saat ini masih berada di tangan Departemen Kesejahteraan sambil menunggu proses penyelidikan.
Menurut Kepala Polisi Johor Comm Datuk Seri Ahmad Najmuddin orangtua anak-anak itu bisa dijerat berdasarkan Bagian 3 Undang Undang Anak tahun 2016.
Berita Terkait
-
Terima Menlu Malaysia, Jokowi Minta Turunkan Biaya Pemutihan TKI
-
Lahir di Mobil, Bayi Lucu Ini Seumur Hidup Gratis Naik Grab Taksi
-
Dianggap Meresahkan, Malaysia Investigasi Kelompok Republik Ateis
-
Melawan saat Digerebek, BNN Tembak Mati Warga Malaysia
-
Selundupkan Sabu, BNN Tembak Mati Warga Malaysia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
Terkini
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan