Suara.com - Tiga pelajar aktivis pro-demokrasi di Hong Kong,dijatuhi hukuman penjara, karena menjadi motor aksi massa “Revolusi Payung” yang terjadi pada tahun 2014.
Ketiga aktivis itu ialah Nathan Law, Alex Chow, dan tokoh “Revolusi Payung” yang menjadi sorotan dunia, Joshua Wong.
Hukuman penjara itu diberikan kepada ketiganya oleh pengadilan banding Hong Kong setelah mengabulkan permintaan kementerian hukum Tiongkok, Kamis (17/8/2017). Sebelumnya, mereka bertiga hanya dikenakan sanksi pelayanan sosial.
Seperti dilansir The Telegraph, Joshua Wong (20) yang sebelumnya divonis 8 bulan penjara dikurangi menjadi 6 bulan penjara. Sementara Nathan Law (24) dihukum penjara selama 8 bulan. Sedangkan Alex Chow (26) dipenjara selama 6 bulan.
“Rezim pemerintah bisa memenjarakan badan kami, tapi tidak pikiran kami,” tulis Joshua Wong melalui akun Twitter miliknya, @joshuawongcf.
Ia menambahkan, pemerintah bisa membendung beragam protes, meminggirkan mereka dari dewan pemerintahan, maupun mengurung aktivis dalam penjara.
“Tapi, yang pasti, pemerintah tidak bisa memenangkan hati dan pikiran warga Hong Kong,” tukasnya.
Joshua, Alex, dan Nathan merupakan tiga serangkai yang menggerakkan ratusan ribu warga Hong Kong berdemonstrasi pada 2014 silam.
Baca Juga: Barcelona Diserang Teroris, Belasan Orang Tewas
Mereka menuntut rezim Tiongkok memberikan ruang demokrasi kepada mereka, yakni hak untuk memilih anggota parlemen serta kepala pemerintahan sendiri.
Sejak diserahkan Inggris kepada Tiongkok tahun 1997 silam, anggota parlemen dan kepala pemerintahan Hong Kong selalu ditentukan oleh pemerintah daratan yang berpusat di Beijing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026