Suara.com - Polisi telah mendapatkan donatur yang akan membayar gaji ratusan anggota Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas).
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra menyampaikan, dari dua proposal yang telah disodorkan, baru Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang sepakat sebagai pihak yang akan mengurusi gaji anggota Supeltas.
"Jadi ada dua yang memberikan bantuan ini, kemarin ketemu serahkan proposal pada Gubernur, satu. Kemarin Kadin membuka jalan yang buat MoU, kami sedang garap MoU ini, jadi orang tua asuh," kata Halim di Polda Metro Jaya, Kamis (24/8/2017).
Meski demikian, Halim belum bisa membeberkan besaran gaji yang akan diberikan kepada Supeltas yang direktut untuk membantu polisi mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Tergantung daripada anggaran yang mereka berikan, Pemda dengan Kadin," katanya.
Nantinya, menurut dia, ada petugas yang akan melakukan pengawasan kepada anggota Supeltas. Hal itu untuk mengantisipasi adanya praktik pungli saat sedang membantu mengatur lalu lintas.
Halim menambahkan, anggota Supeltas juga akan diberikan seragam khusus agar mudah dikenali masyarakat ketika sedang bertugas
"Diawasi, media juga awasin, di topinya ada nomor, Jakarta utara misalnya 1 - 90 kalau 90 orang," kata dia.
Halim menjelaskan, apabila nantinya anggota Supeltas kedapatan melakukan pungli, pihaknya bakal melakukan tindakan tegas.
Baca Juga: Butuh Bantuan Urai Kemacetan, Polisi Rekrut Ratusan Supeltas
"Kalau pungli tindak pidana umum dia, kan ini masyarakat, apakah dia mengganggu ketertiban umum bisa juga," katanya.
Sudah ada sekitar 480 anggota Supeltas yang sudah direktut Ditlantas Polda Metro Jaya. Tidak ada proses seleksi yang dilakukan untuk merekrut Supeltas.
Polisi hanya memperdayakan para warga yang kerap mengatur lalu lintas secara sukarela atau disebut Pak Ogah yang tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Ratusan anggota Supeltas itu kini sedang diberikan pelatihan sebagai bekal sebelum siap diterjunkan ke jalan raya dalam membantu mengatur lalu lintas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah