Suara.com - Perintah Myanmar membantah melakukan penembaan terhadap muslim Rohingya yang berusaha kabur lewat perbatasan Bangladesh. Pemerintah justru mengaku menjadi korban.
Pemerintah Myanmar mengatakan setidaknya 12 orang, termasuk 5 petugas polisi tewas dalam serangan ke pos penjagaan perbatasan di sepanjang perbatasan barat Myanmar dengan Bangladesh.
Mereka menuduh, serangan tersebut dilakukan oleh militan Rohingya ke 24 kantor polisi dan pos terdepan di distrik Maungdaw di bagian utara negara bagian Rakhien.
Klaim itu disampaikan dalam siaran pers dari Kantor Penasihat Negara Bagian Aung San Suu Kyi. Dalam pengakuan pemerintah itu, dua senjata dicuri oleh penyerang.
Militan juga mencoba masuk dalam batalyon Light Infantry 552.
Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), sebuah kelompok milisi yang melakukan serangan serupa di wilayah tersebut Oktober lalu, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada hari Jumat.
"Kami telah melakukan tindakan defensif terhadap pasukan perusak Myanmar di lebih dari 25 tempat yang berbeda di seluruh wilayah," kata kelompok tersebut.
ARSA mengatakan serangan balasan itu dilatarbelakangi peristiwa pembunuhan dan penjarahan oleh tentara di desa Rohingya. Peristiwa itu menyebabkan 7 penduduk desa tewas.
Sebelumnya kesaksian di lokasi yang sama, Fotografer AFP melihat langsung kebrutalan tentara Myanmar di pos perbatasan Ghumdhum Bangladesh. Dia menghitung lebih dari selusin mortir dan senapan mesin dipegang tentara. Mereka menembak dari bukit ke arah kelompok Rohingya.
Baca Juga: Tentara Myanmar Tembaki Muslim Rohingya dengan Senapan Mesin
Tentara Myanmar melepaskan tembakan dengan senjata mesin ke arah warga sipil Rohingya yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh, Sabtu (26/8/2017). Kebanyakan dari mereka perempuan dann anak-anak. (Anadolu)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut
-
Sesuai Arahan Prabowo, Ini Gebrakan Menteri Mukhtarudin di Puncak Perayaan Hari Migran Internasional