Suara.com - Program tertib trotoar yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta dan kepolisian ternyata belum sepenuhnya menyentuh kesadaran masyarakat. Sejak program ini dijalankan dari awal Agustus lalu, ada 8.982 pelanggar trotoar yang sudah terjaring.
"Banyaknya pelanggaran di trotoar yang digunakan untuk pangkalan ojek, kaki lima, asongan dan digunakan sebagai lintasan sepeda motor. Ini memberikan gambaran masih rendahnya disiplin masyarakat terutama pengguna jalan yang mengabaikan hak-hak pejalan kaki," kata Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Budiyanto melalui keterangan tertulis, Senin (28/9/2017).
"Perlu dilakukan langkah-langkah penegakan hukum terhadap pelanggaran di trotoar," ujarnya lagi.
Ribuan pelanggaran yang ditindak selama program bulan tertib trotoar yakni 1.654 PKL, 3.529 kendaraan yang di parkir, 843 kendaraan yang melintas di atas trotoar dan pelanggaran lain-lain sebanyak 2.956.
"Penegakan hukum pada lokasi tersebut melibatkan beberapa unsur lintas sektoral," ujarnya.
Budiyanto menambahkan pihaknya bersama Pemprov DKI dan instansi terkait masih akan melakukan penindakan hingga bulan tertib trotoar berakhir pada 31 Agustus 2017.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim