Suara.com - Wakil Ketua Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu menyebut ada 'geng keenam' yang membajak KPK. Geng ini, kata Masinton, yang membuat KPK berani bekerja di luar aturan, baik aturan ketatanegaraan dan sistem peradilan pidana.
"Sehingga KPK tidak mau diawasi oleh lembaga negara lain seperti DPR dan tidak patuh kepada Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan," kata Masinton, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Politikus PDI Perjuangan ini menyebut geng tersebut menjadikan KPK seperti Partai Politik. Dia menambahkan, seluruh tindakan KPK didukung oleh geng keenam, termasuk ICW yang memposisikan diri sebagai sayap partai politik KPK.
"Contoh keberadaan geng ke 6, mereka agresif membela geng mereka yang bermasalah di KPK, Bambang Widjojanto, Abraham Samad, Chandra Hamzah dan Novel Baswedan. Mereka galang solidaritas. Sementara Antasari Azhar yang bukan geng mereka dibiarkan tanpa ada penggalangan solidaritas saat menghadapi masalah hukum," kata Masinton tanpa menunjuk geng yang dimaksud.
Masinton mengatakan, geng tersebut ingin menancapkan pengaruh dan kekuasaannya di KPK dan tidak segan-segan mempersoalkan keberadaan penyidikan dari kepolisian yang ditugaskan di KPK.
"Misalnya penolakan Novel Cs yang menggunakan wadah pegawai KPK untuk menolak Aris Budiman sebagai direktur penyidkkan KPK," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana