Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK, Jakarta. [Suara.com/Dian Rosmala]
Lembaga Indonesia Corruption Watch mendesak pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi segera menonaktifkan Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman. Hal itu terkait keterangan yang disampaikan Miryam S. Haryani yang terungkap dalam rekaman video pemeriksaan yang diputar di persidangan kasus dugaan pemberian keterangan palsu.
Menanggapi desakan tersebut, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan sekarang ini pemeriksaan internal terhadap yang bersangkutan sedang berlangsung dan dia meminta semua pihak menghormati proses ini.
"Bagi kami pemeriksaan internal sedang berjalan. Waktu itu dirdik (direktur penyidikan) sendiri yang minta diperiksa. Untuk menuntaskan sejumlah hal. Fakta-fakta lain juga sedang dikonfirmasi lebih lanjut. Jadi kami fokus dulu ke pemeriksaan itu," kata Febri, Selasa (29/8/2017).
Febri menambahkan pemeriksaan juga dilakukan terhadap ketujuh penyidik yang menurut Miryam ikut bersama Aris Budiman menemui anggota Komisi III.
"Untuk tujuh penyidik nanti saya cek lagi ya, pastinya apakah sudah ada penyidik yang diproses tapi setahu saya prosesnya masih berjalan," kata Febri.
Febri belum dapat menyampaikan apa hasil pemeriksaan internal lembaganya.
Dalam video yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, beberapa waktu yang lalu, Miryam menyampaikan ke penyidik Novel Baswedan dan Ambarita Damanik bahwa Miryam mendapat informasi dari rekannya sesama anggota dewan bahwa tujuh penyidik dan direktur penyidikan KPK bertemu anggota Komisi III DPR.
Menanggapi desakan tersebut, juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan sekarang ini pemeriksaan internal terhadap yang bersangkutan sedang berlangsung dan dia meminta semua pihak menghormati proses ini.
"Bagi kami pemeriksaan internal sedang berjalan. Waktu itu dirdik (direktur penyidikan) sendiri yang minta diperiksa. Untuk menuntaskan sejumlah hal. Fakta-fakta lain juga sedang dikonfirmasi lebih lanjut. Jadi kami fokus dulu ke pemeriksaan itu," kata Febri, Selasa (29/8/2017).
Febri menambahkan pemeriksaan juga dilakukan terhadap ketujuh penyidik yang menurut Miryam ikut bersama Aris Budiman menemui anggota Komisi III.
"Untuk tujuh penyidik nanti saya cek lagi ya, pastinya apakah sudah ada penyidik yang diproses tapi setahu saya prosesnya masih berjalan," kata Febri.
Febri belum dapat menyampaikan apa hasil pemeriksaan internal lembaganya.
Dalam video yang diputar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, beberapa waktu yang lalu, Miryam menyampaikan ke penyidik Novel Baswedan dan Ambarita Damanik bahwa Miryam mendapat informasi dari rekannya sesama anggota dewan bahwa tujuh penyidik dan direktur penyidikan KPK bertemu anggota Komisi III DPR.
Komentar
Berita Terkait
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Bergerak ke Sulsel dan Kaltim, KPK Sudah Periksa 350 Biro Travel dalam Kasus Haji
-
Panggilan untuk PNS Terbaik! KPK Buka 6 Jabatan Direktur dan Kepala Biro, Cek Posisinya
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta