Suara.com - DPR menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-72 DPR RI, Selasa (29/8/2017). Rapat paripurna ini beragenda tunggal, yaitu pidato Ketua DPR mengenai laporan kinerja DPR RI tahun sidang 2016-2017.
Sebelum memasuki agenda utama, sejumlah instrupsi muncul. Interupsi ini muncul menanggapi tentang nasib kelompok muslim Rohingya yang mengungsi dan terlunta-lunta di Bangladesh.
"Kalau hari ini kita ultah ke 72, kita bisa makan-makan, minum-minum, bisa nyanyi-nyanyi, saudara kita jangankan untuk makan dan bernyanyi, bertahan hidup pun tak bisa tanpa jelas kesalahan dan dosa mereka, anak-anak, perempuan, ibu-ibu dibantai tanpa perasaan dan prikemanuisiaan dengan biadab," kata Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dalam interupsinya.
Karenanya, Anggota Komisi I DPR ini meminta DPR sebagai wakil rakyat yang tentu punya prikemanusiaan bukan hanya bicara soal hak asasi di Indonesia saja, tapi juga di dunia tanpa mencampuri dan intervensi negara tertentu.
"Kalau sudah membantai menghabisi nyawa manusia harua distop. Dan pimpinan DPR tolong sampaikan ke pemerintah untuk lakukan-langkah ril dan kongkrit untuk menghentikan pembantai-pembantaian di belahan bumi ni khusunya Rohingya," kata Jazuli.
"Mudah-mudahan setelah pidato, Pak Ketua, pimpinan ada yang langsung smpailan ke presiden untuk lakukan langkah-langkah ril dan kongkrit," tambahnya.
Interupsi ini ditanggapi Ketua DPR Setya Novanto. Di penghujung pidatonya, Novanto mengatakan fungsi diplomasi diperkuat dan meminta pemerintah Indonesia agar mengambil peran yang lebih nyata.
"Kita telah mengambil usaha damai dan kemanusiaan tetapi apapun kejahatan harus dihentikan, dan tidak boleh ada darah dan air mata," kata Novanto.
Baca Juga: Tentara Myanmar Balik Tuduh Rohingya Bunuh 12 Polisi dan Sipil
Tag
Berita Terkait
-
Tentara Myanmar Balik Tuduh Rohingya Bunuh 12 Polisi dan Sipil
-
Tentara Myanmar Tembaki Muslim Rohingya dengan Senapan Mesin
-
Komisi X DPR Ingin Indonesia Masuk Dua Besar SEA Games 2017
-
Anggap Saut Situmorang Orang Baru, Fahri Hamzah Remehkan KPK?
-
Menkeu Minta DPR Ingat Penolakan Publik Soal Proyek Gedung Baru
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka