Suara.com - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara ganda campuran di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang berlangsung di Skotlandia pada 21-217 Agustus 2017. Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir, pun kemudian berbicara soal targetnya ke depan usai menjadi juara dunia.
Kepastian juara itu sendiri didapatkan Butet dan Owi, sapaan akrab Tontowi, setelah berhasil mengalahkan pasangan Cina, Zheng Siwei/Chen Qingchen, di final. Di laga penentuan itu, Owi/Butet menang dengan skor 15-21, 21-16 dan 21-15.
Diketahui, sebelum memenangi Kejuaraan Dunia 2017, Butet sudah ikut bertarung di beberapa kejuaraan dunia sebelumnya. Tepatnya yaitu pada tahun 2005, 2007 dan 2013.
Yang luar biasanya, dari keempat kejuaraan dunia yang telah diikutinya itu, Butet ternyata berhasil menjadi juara. Tapi Butet merasakan gelar juara dengan pasangan yang berbeda.
"Target setiap bulannya ada kejuaraan. Kami tidak mau lengah. Kami persiapan harus bagus. Mudah-mudahan kejuaraan ke depan kami bisa mempertahankannya. Keinginan saya setelah ini itu Asian Games. Itu target saya," kata Liliyana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (29/8/2017).
Meski begitu, Butet mengaku enggan berpikir soal rekor yang didapatkannya. Baginya yang utama adalah menampilkan permainan terbaik, sehingga bisa menjadi juara.
Pasalnya, menurut Butet pula, lawan-lawan yang dihadapinya di lapangan senantiasa tidaklah mudah. Untuk itu, komunikasi dan kerja sama yang baik dibutuhkan dengan rekan satu timnya yaitu Tontowi Ahmad.
"Kalau saya berpikir bisa dikasih juara dunia lagi, kenapa tidak. Saya tidak mau berpikir mencetak rekor. Kaya kemarin di final itu tidaklah mudah. Lawan on fire, peringkat satu dunia," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP