Suara.com - Pemeritaan hoax yang semakin marak kian mengkhawatirkan. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, menyebut maraknya hoax di media sosial dikarenakan adanya market dan produsen.
"Hoax kita tahu bahwa itu marak karena ada produsen dan marketnya. Kalau tidak ada pasarnya, tidak akan hoax itu marak," ujar Henri dalam acara diskusi Musyawarah Besar Ikatan Wartawan Online di Puri Mega Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2017).
Tak hanya itu, Henri juga menilai, keberadaan hoax diibaratkan seperti narkoba yang dibutuhkan oleh orang-orang tertentu dan juga dijadikan alat kepentingan politik.
"Hoax itu seperti narkoba dibutuhkan oleh orang-orang tertentu untuk membenarkan langkah politiknya atau memenangkan seseorang. Dan itu bisa dipakai oleh anti pemerintah atau pendukung pemerintah," kata dia.
Lebih lanjut, Henri juga meyakini keberadaan hoax dengan mudah dapat dibongkar. Ia pun berharap, awak media dapat menangkal beredarnya hoax di media sosial.
"Saya yakin hoax akan terbongkar karena semakin transparan. Karena dapat dibuktikan dengan media lain seperti YouTube dan lain-lain. Saya berharap, wartawan bisa jadi counter (menangkal) hoax," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137