Kepala Divisi Penuntasan Impunitas Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Feri Kusuma menilai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto lepas tangan dalam kasus Pemerintah menuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Thalib.
"Berarti Wiranto ya melepas tangan," ujar Feri di Kantor Amnesty International Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).
Pernyataan Feri menyusul tanggapan Wiranto yang enggan menanggapi permintaan aktivis HAM dan keluarga korban agar pemerintah menuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Thalib.
Ia pun menegaskan, kasus pembunuhan Munir bukti adanya ancaman terhadap aktivis masih tinggi. Feri juga menilai jika pemerintah menutup diri dalam kasus Munir, menunjukkan pemerintah tidak serius dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
"Tapi intinya kasus Munir itu salah satu bukti bahwa ancaman kepada para aktivis itu masih sangat tinggi. Ketika pemerintah masih menutup diri dalam upaya pengungkapan kebenaran perkara kasus HAM Munir. Itu semakin menunjukan pemerintah tidak serius dalam hal memperjuangkan HAM," kata dia.
Feri juga menuturkan, Keputusan Presiden Nomor 111 tahun 2004 tentang pembentukan TPF kasus pembunuhan Munir, disebutkan bahwa yang berwenang membuka laporan ke publik adalah pemerintah. Namun Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta membatalkan putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) tentang penyampaian hasil penyelidikan tim pencari fakta (TPF) kasus pembunuhan Munir ke publik.
"Keppres tim pencari fakta mengamanatkan hasil tim itu harus dibuka ke publik. Tapi PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) membatalkan keputusan tersebut," ucap Feri.
Ia pun berharap peringatan 13 Tahun meninggalnya Munir, seluruh dokumen TPF Munir dibuka ke publik.
"Seluruh dokumen ini dibuka ke publik supaya masalah cepat terang. Dan harus ada proses hukum selanjutnya kepada aktor yang selama ini kebal hukum atas peristiwa itu," ucap Feri.
"Tapi kewenangan nya ada di Presiden pembatalan itu juga jadi pertanyaan. KIP bilang wajib di buka. PTUN bilang tidak lagi dalam ranah Sesneg. Itu kan tidak mungkin sangat tidak mungkin. Polycarpus itu di dari hasil tim TPF itu," sambungnya.
Feri menegaskan salinan TPF Munir tersimpan di berbagai institusi dan tidak mungkin hilang.
"Dokumen itu ada di banyak institusi negara, ada di polisi, jaksa, di kementrian. Kalau hilang itu menjadi pertanyaan publik arsip negara kita sangat buruk. Salinannya banyak. Pokoknya itu tidak mungkin hilang. Yang masuk akal itu adalah aktor-aktor yang terlibat atau disebut itu ada dalam pemerintah, jadi pemerintah tidak berani," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka