Suara.com - Kelompok garis keras Al Qaeda menyeru dukungan bagi etnis Rohingya yang menghadapi tindakan keras keamanan Myanmar. Sekitar 400 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Kelompok ini juga mengancam pemerintah Myanmar akan menghadapi hukuman untuk kejahatannya.
Gelombang pengungsi Muslim dari Myanmar, yang berpenduduk sebagian besar beragama Buddha, dipicu tanggapan sengit pasukan keamanan terhadap serangkaian serangan militan Rohingya terhadap pos polisi dan tentara di bagian barat negara itu pada 25 Agustus.
Kelompok di balik serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat itu mengeluarkan pernyataan mendesak umat Islam di seluruh dunia mendukung sesama Muslim di Myanmar dengan bantuan, senjata dan "ketentaraan".
"Perlakuan buas terhadap saudara Muslim kita tidak boleh lewat tanpa hukuman," kata pihak Al Qaeda seperti dikutip kelompok pemantau SITE.
"Pemerintah Myanmar harus merasakan yang saudara Muslim kita rasakan," katanya.
Myanmar menyatakan pasukan keamanannya melakukan tindakan sah terhadap "teroris", yang dituduhnya melakukan serangan terhadap polisi dan tentara, dan warga.
Pemerintah memperingatkan akan serangan bom di perkotaan dan seruan al Qaida akan senjata kemungkinan menambah kekhawatiran tersebut.
"Kami menyeru semua saudara pejuang di Bangladesh, India, Pakistan, dan Filipina berangkat ke Birma (Myanmar--red) membantu saudara Muslim dan membuat persiapan diperlukan-pelatihan dan sejenisnya-untuk melawan penindasan itu," kata kelompok, memprovokasi.
Baca Juga: Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba di Tanjungbalai
Berita Terkait
-
Imbangi Myanmar, Pelatih Timnas Putri Indonesia U-20 Sanjung Mental Pemain
-
Setelah Lepas dari Penjara Myanmar Selebgram Arnold Putra Langsung Ceritakan Pengalamannya
-
Selebgram Arnold Putra Muncul di DPR Usai Dibebaskan dari Penjara Myanmar, Ada Apa?
-
AFF U-23: Imbangi Myanmar, Thailand Tantang Timnas Indonesia di Semifinal
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjemaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Drama Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Pernah Dilaporkan Hilang, Pulang Jadi Tersangka Korupsi Rp32,2 M
-
Rekening Istri dan Staf Pribadi Jadi Penampung Aliran Dana Rp32,2 M Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'