Usman Hamid [suara.com/Nikolaus Tolen]
Kekerasan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar mengundang solidaritas masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Front Pembela Islam sampai membuka pendaftaran untuk jihad kemanusiaan ke Myanmar.
Menurut Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid rencana laskar FPI jihad ke Myanmar bisa memperburuk suasana.
"Kalau kita menanggapi itu sebagai konflik agama, itu keliru, bahkan itu malah bisa mempersulit atau semakin mempersulit masyarakat muslim Rohingya di sana," kata Usman di kantor Amnesty International Indonesia, HDI Hive Menteng, Jalan Probolinggo, Gondangdia Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Terutama kepada pengungsi Rohingya, mereka akan terkena dampaknya. Otoritas militer Myanmar bisa-bisa malah menuduh muslim Rohingya berafiliasi dengan kelompok Islam garis keras.
"Nah kalau ada kelompok garis keras Islam atau kelompok yang terafiliasi dengan teroris ikut memberikan, katakanlah langkah-langkah yang tidak konstruktif, misalnya jihad ke sana saya kira keliru," katanya.
Menurut Usman solidaritas masyarakat Indonesia dalam bentuk sumbangan kepada pengungsi Rohingya sudah lebih dari cukup.
"Solidaritas masyarakat muslim dan non muslim Indonesia sejauh ini sudah sangat baik. Bahkan jumlah bantuan yang dikumpulkan oleh sejumlah oraganisasi dibawah koordinasi Kementerian Luar Negeri itu memperlihatkan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia yang sangat tinggi," kata dia.
"Saya kira sampai di situ masyarakat Indonesia, baik muslim dan non muslim, sudah sangat berperan positif. Tinggal bagaimana agar ada dorongan yang lebih maju lagi di Myanmar. Dan kita tunggu saja tanggal 19 September mudah-mudahan positif, kalau itu positif saya kira tidak lepas sebagai hasil diplomasi Indonesia," Usman menambahkan.
Menurut Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid rencana laskar FPI jihad ke Myanmar bisa memperburuk suasana.
"Kalau kita menanggapi itu sebagai konflik agama, itu keliru, bahkan itu malah bisa mempersulit atau semakin mempersulit masyarakat muslim Rohingya di sana," kata Usman di kantor Amnesty International Indonesia, HDI Hive Menteng, Jalan Probolinggo, Gondangdia Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Terutama kepada pengungsi Rohingya, mereka akan terkena dampaknya. Otoritas militer Myanmar bisa-bisa malah menuduh muslim Rohingya berafiliasi dengan kelompok Islam garis keras.
"Nah kalau ada kelompok garis keras Islam atau kelompok yang terafiliasi dengan teroris ikut memberikan, katakanlah langkah-langkah yang tidak konstruktif, misalnya jihad ke sana saya kira keliru," katanya.
Menurut Usman solidaritas masyarakat Indonesia dalam bentuk sumbangan kepada pengungsi Rohingya sudah lebih dari cukup.
"Solidaritas masyarakat muslim dan non muslim Indonesia sejauh ini sudah sangat baik. Bahkan jumlah bantuan yang dikumpulkan oleh sejumlah oraganisasi dibawah koordinasi Kementerian Luar Negeri itu memperlihatkan tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia yang sangat tinggi," kata dia.
"Saya kira sampai di situ masyarakat Indonesia, baik muslim dan non muslim, sudah sangat berperan positif. Tinggal bagaimana agar ada dorongan yang lebih maju lagi di Myanmar. Dan kita tunggu saja tanggal 19 September mudah-mudahan positif, kalau itu positif saya kira tidak lepas sebagai hasil diplomasi Indonesia," Usman menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Kenapa FPI Dibubarkan? Kini Pecah Bentrok dengan PWI-LS Saat Habib Rizieq Ceramah di Pemalang
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
-
Ini Alasan Warga Aceh Tidak Ingin Menerima Pengungsi Rohingya
-
Puluhan Pengungsi Etnis Rohingya Dipindahkan dari Gedung PMI ke Kantor Bupati Aceh Barat, Mengapa?
-
Masa Depan Pengungsi Rohingya di Tanah Rencong, Sempat Ditolak Dua Kali Warga
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka