Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, bantuan yang diberikan Indonesia untuk warga Rohingya di Rakhine State, Myanmar, merupakan bentuk pencitraan Presiden Joko Widodo.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto pun angkat bicara. Menurutnya, kritikan Prabowo yang menyebut Jokowi pencitraan terkait pengiriman bantuan kemanusiaan itu tak tepat.
"Sekarang saya tanya, negara mana yang di-welcome oleh Myanmar? Indonesia kan. Hanya Indonesia yang boleh masuk (ke Myanmar), karena punya kesejarahan yang panjang, dari zaman Soekarno-Hatta sama Unu (Perdana Menteri Pertama Burma, sekarang bernama Myanmar) kan. Bagaimana Indonesia-Birma akrabnya saat itu," kata Sidarto di kantor Watimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
Dia menuturkan Indonesia dengan Myanmar berhubungan baik sejak lama. Bahkan sama-sama negara pelopor KTT Asia-Afrika 1955 pertama di Bandung. Untuk itu Myanmar, khususnya warga Rohingya membutuhkan bantuan Indonesia atas krisis kemanusiaan tersebut.
"Sekarang Indonesia diterima mereka kan, kalau kita galak, mereka ditutup (akses ke sana) bagaimana? Bantuan kita nggak bisa masukkan bagaimana. Jadi jangan dianggap pencitraan dong. Mereka menunggu bantuan kita, donasi kita, bukan demo," ujar dia.
Dia menambahkan, atas tindakan militer di sana, kini banyak warga Rohingya yang menjadi korban. Mereka diusir, tak punya tempat tinggal dan hidup dipengungsian.
Oleh karena itu yang dibutuhkan oleh muslim Rohingya dari Indonesia bukan mendemo kedutaan Myanmar di Jakarta, namun bantuan kemanusiaan.
"Mereka menunggu bantuan, kita lihat 400 ribu di Bangladesh, mereka tinggal di gubuk, mereka butuh makanan, minuman dan obat-obatan dari kita. Kalau demo, bisa bantu apa coba? Kalau iuran uang saya hargai. Misal 10.000 pendemo iuran masing-masing Rp10 ribu," kata dia.
Sebelumnya, Sabtu (16/9/2017) di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Prabowo mengatakan bantuan kemanusiaan yang dikirim pemerintah hannya untuk pencitraan semata.
Baca Juga: Berita Hoax Hina Prabowo, Ini Klarifikasi Deddy Corbuzier
"Kalaupun kita sekarang kirim bantuan, menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang. Jadi saudara-saudara di sini harus saya kasih tahu supaya tidak emosional," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting