Polisi jaga kantor YLBHI [suara.com/M. Fauzi Daulay]
Sampai hari ini, Kamis (21/9/2017), polisi dan tentara masih menjaga kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia yang terletak di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Penjagaan dilakukan sejak YLBHI dikepung massa yang menuduh ada kegiatan komunis di sana.
"Sampai sekarang kita masih jaga-jaga saja," ucap Wakil Kepala Kepolisian Sektor Menteng Komisaris Ervin Isdrianto.
Penjagaan ketat gedung YLBHI atas instruksi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis.
"Ya kita masih tetap masih nunggu arahan dari kapolda, ya kita tetap antisipasi," katanya.
"Sampai sekarang kita masih jaga-jaga saja," ucap Wakil Kepala Kepolisian Sektor Menteng Komisaris Ervin Isdrianto.
Penjagaan ketat gedung YLBHI atas instruksi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis.
"Ya kita masih tetap masih nunggu arahan dari kapolda, ya kita tetap antisipasi," katanya.
Setelah peristiwa pengepungan pada Minggu (17/9/2017), malam, sampai Senin (18/9/2017), dini hari, keadaan sekitar gedung aman terkendali.
Ervin mengatakan jumlah petugas yang dikerahkan hari ini sebanyak 534 anggota Polri dan TNI.
Sejak peristiwa malam itu, aktivitas di YLBHI dihentikan untuk sementara.
Pedagang senang
Ada kalangan yang senang dengan adanya banyak anggota polisi di sekitar YLBHI. Mereka adalah penjual kopi.
"Ya lumayanlah yang beli, apalagi kalau lagi panas begini," kata pedagang.
"Biasanya sih lumayan, kalau ada pak polisi lagi jaga jadi alhamdulillah," katanya.
Tetapi, dia tetap berharap agar Jakarta aman.
"Ya sama sama satu bendera, dan satu negara masa harus saling serang," katanya. [M. Fauzi Daulay]
"Biasanya sih lumayan, kalau ada pak polisi lagi jaga jadi alhamdulillah," katanya.
Tetapi, dia tetap berharap agar Jakarta aman.
"Ya sama sama satu bendera, dan satu negara masa harus saling serang," katanya. [M. Fauzi Daulay]
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
'Ini Partisipasi Semu!' Koalisi Sipil Tagih Janji dan Ultimatum DPR soal RKUHAP
-
YLBHI Bongkar 'Sisi Gelap' Penanganan Demo: Penyiksaan, Kriminalisasi, dan Upaya Bungkam Korban
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan