Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Welly Hidayat]
Penyidik Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya belum berencana memeriksa kejiwaan pemilik situs nikahsirri.com Aris Wahyudi setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pornografi.
"Kalau memang memerlukan ya akan kami lakukan, ya. Kalau tidak ya tidak usah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2017).
Sejauh ini, polisi masih fokus mendalami unsur tindak pidana yang dilakukan Aris terkait bisnis nikahsirri.com dengan memfasilitasi nikah siri dan lelang perawan.
"Yang penting kasusnya dulu," kata dia.
Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu menambahkan selama Aris menjalani proses pemeriksaan, belum ditemukan indikasi mengalami gangguan jiwa.
"Sejauh ini memberikan keterangan tidak ada gelagat aneh. Menjawab dengan baik belum ada indikasi (gangguan jiwa)," kata Roberto.
Sebelumnya, Rani, istri Aris menyebutkan suami sedikit mengalami masalah kejiwaan semenjak kekalahan di pilkada Banyumas tahun 2008.
"Suami saya agak gila, dari semenjak beliau kalah pilkada 2008 di Banyumas," ujar Rani, sembari meneteskan air mata di kediamannya di Jalan Manggis, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi.
"Karena setiap hari saya bareng suami, kesehariannya dia kadang-kadang gila seperti itu, kadang juga normal. Tapi ya mungkin karena kegilaannya tidak terlalu terlihat, (baru) kelihatannya karena mengeluarkan buku-buku yang kontroversial sama yang terakhir ini (nikahsirri.com)," Rani menambahkan.
Rani mengatakan suaminya pernah membuat kontroversial.
"Sampai beliau mengeluarkan buku yang ingin bergabung dengan Amerika, tahun berapa saya lupa. Dia mengeluarkan buku lagi dan atas nama komando kalau nggak salah. Yang terakhir beliau bikin situs (nikahsirri.com) yang deklarasinya mengundang wartawan semua," kata Rani.
"Kalau memang memerlukan ya akan kami lakukan, ya. Kalau tidak ya tidak usah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (25/9/2017).
Sejauh ini, polisi masih fokus mendalami unsur tindak pidana yang dilakukan Aris terkait bisnis nikahsirri.com dengan memfasilitasi nikah siri dan lelang perawan.
"Yang penting kasusnya dulu," kata dia.
Kepala Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu menambahkan selama Aris menjalani proses pemeriksaan, belum ditemukan indikasi mengalami gangguan jiwa.
"Sejauh ini memberikan keterangan tidak ada gelagat aneh. Menjawab dengan baik belum ada indikasi (gangguan jiwa)," kata Roberto.
Sebelumnya, Rani, istri Aris menyebutkan suami sedikit mengalami masalah kejiwaan semenjak kekalahan di pilkada Banyumas tahun 2008.
"Suami saya agak gila, dari semenjak beliau kalah pilkada 2008 di Banyumas," ujar Rani, sembari meneteskan air mata di kediamannya di Jalan Manggis, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi.
"Karena setiap hari saya bareng suami, kesehariannya dia kadang-kadang gila seperti itu, kadang juga normal. Tapi ya mungkin karena kegilaannya tidak terlalu terlihat, (baru) kelihatannya karena mengeluarkan buku-buku yang kontroversial sama yang terakhir ini (nikahsirri.com)," Rani menambahkan.
Rani mengatakan suaminya pernah membuat kontroversial.
"Sampai beliau mengeluarkan buku yang ingin bergabung dengan Amerika, tahun berapa saya lupa. Dia mengeluarkan buku lagi dan atas nama komando kalau nggak salah. Yang terakhir beliau bikin situs (nikahsirri.com) yang deklarasinya mengundang wartawan semua," kata Rani.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu