Suara.com - Mantan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Ingemark Traavik, sedang menjadi buah bibir di warganet maupun masyarakat Tanah Air.
Itu setelah kisah cinta terlarangnya dengan seorang perempuan aktivis LSM dan dua pebisnis di Indonesia terkuak ke publik.
Kisah perselingkuhan Traavik dengan tiga perempuan Indonesia itu kali pertama terungkap oleh media berbahasa Norwegia, VG, pada Juli 2017.
"Aku sudah berbuat kesalahan dalam kehidupan pribadiku. Tapi, laporan VG ini tak akurat memberitakan apa yang sebenarnya terjadi. Berita itu dibuat hanya berdasarkan keterangan dari orang-orang yang ingin balas dendam,” tutur Traavik kepada VG.
Traavik akhirnya menerima kenyataan harus dicopot dan dipulangkan secara tak hormat oleh pemerintahnya sendiri pada akhir 2016.
Namun, sebelum skandal itu terjadi, laki-laki yang memunyai istri perempuan Afghanistan itu pernah mengharumkan nama bangsanya sebagai atlet judo.
Ia sempat menjadi anggota kontingen judo Norwegi pada Olimpiade Barcelona 1992. Ketika itu, Traavik yang masih berusia 24 tahun berlaga di kelas half-lightweigh.
Saat itu, Traavik gagal mempersembahkan medali untuk negerinya. Selain berlaga di Olimpiade Barcelona, Traavik juga tercatat memunyai 6 medali juara nasional Judo yang diraihnya pada periode 1987-1996.
Setelah pensiun dari atlet, ia menjadi penasihat senior timnas judo Olimpiade Afghanistan sembari meretas karier sebagai diplomat di negeri tersebut.
Baca Juga: Papan Reklame Hampir Roboh
Terindikasi Korupsi
Kisah cinta terlarang Traavik itu juga turut menggemparkan warga maupun pemerintah Norwegia.
Sebabnya, cerita asmara tabu Traavik dengan dua perempuan pebisnis dan satu perempuan aktivis di Indonesia itu diduga telah merugikan keuangan pemerintah Norwegia hingga Rp23 miliar.
Hikayat asmara berujung petaka ini berawal pada April 2012, ketika laki-laki berusia 46 tahun bernama lengkap Stig Ingemark Traavik ditunjuk pemerintahnya menjadi Dubes di Indonesia.
Traavik, seperti dilansir Newsinenglish, 20 Juni 2017, menjadi dubes setelah pemerintah Norwegia yang dikuasai Partai Buruh tertarik mendanai pelestarian hutan hujan tropis di Indonesia.
Ia lantas diminta "mengawal" program tersebut. Beberapa bulan kemudian, Traavik dan istrinya pindah ke Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah