Suara.com - Seluruh masjid yang berada di Jerman membukakan pintu untuk seluruh umat nonmuslim setiap hari Selasa.
Dengan begitu, seperti diberitakan Anadolu Agency, umat nonmuslim Jerman bisa mendapat penjelasan mengenai mitos, desas-desus, maupun stereotipe tentang Islam yang selama ini cenderung negatif.
Kegiatan bertajuk “Open Mosque Day” tersebut diorganisasikan oleh Asosiasi Islam Jerman sejak tahun 1997. Sebanyak 900 masjid di seluruh Jerman mengikuti acara rutin tersebut.
Dr. Zekeriya Altug, pegiat Persatuan Turki-Islam untuk Urusan Agama (DITIB)—salah satu kelompok Muslim terbesar di Jerman—mengatakan warga negeri itu semakin menunjukkan antusiasme tinggi terhadap acara tersebut.
“Sedikitnya 100 ribu warga nonmuslim selalu mendatangi masjid-masjid kami untuk melihat-lihat, berdialog, bertanya mengenai mitos-mitos, ataupun terorisme, setiap ‘Open Mosque Day’,” tutur Zekeriya ketika memandu Anadolu Agency dalam tur ke Masjid Utama Cologne, Selasa (3/10/2017).
Dengan membuka pintu-pintu masjid kepada publik, Zekeriya menuturkan umat Muslim Jerman ingin menunjukkan bahwa Islam di Jerman selalu beraktivitas secara transparan.
“Melalui kegiatan itu juga menunjukkan kami membuka pintu untuk dialog, dan kami juga bagian dari masyarakat,”
Ia mengakui, fenomena Islamopobia yang melanda Jerman dan banyak negara Eropa lainnya dikarenakan umat Muslim dan masjid-masjid terlalu tertutup untuk nonmuslim.
Baca Juga: Barcelona Bakal Proklamasikan Kemerdekaan dalam Hitungan Hari
“Ketika publik sedikit mengetahui tentang sesuatu, maka mereka mulai waspada dan takut terhadap sesuatu itu. Selanjutnya, rasa takut itu bisa dieksploitasi oleh pihak-pihak yang berniat buruk. Dengan lebih transparan, menjalin dialog dan komunikasi bisa menjadi antidotenya,” jelasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Jerman Tanpa Striker Leipzig Ini di Laga Kualifikasi PD 2018
- 
            
              Bayern Ditahan Hertha, Berikut Hasil Bundesliga Pekan ke-7
- 
            
              Gerak Cepat, Swedia Tangkap Terduga Pelaku Vandalisme di Masjid
- 
            
              Perempuan Pakai Burqa Kendarai Mobil di Negara Ini Bakal Ditilang
- 
            
              Ajaib! Kapal Perang Dunia Satu Ditemukan dengan 23 Awaknya
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP