Suara.com - Remaja berusia 15 tahun asal Malaysia bunuh diri setelah dikeluarkan dari sekolah. Berita ini begitu tersebar di media sosial langsung membuat warganet marah dan menuntut pengelola sekolah bertanggungjawab.
Menurut World Of Buzz, alasan pengelola sekolah Taman Klang Utama mengeluarkan siswa tersebut karena bermasalah dengan disiplin dan sikap buruk.
Keputusan sekolah disampaikan langsung kepada orangtua siswa. Setelah selesai pertemuan, mereka langsung pulang ke rumah sekitar pukul satu siang.
Siswa merasa sangat terpukul dan mengurung diri di kamar.
Ibunya yang memiliki insting kuat belakangan curiga. Sebab anaknya tidak keluar kamar, padahal sudah berjam-jam.
Ibu tersebut kemudian masuk kamar dan mendapati pemandangan yang sama sekali tak pernah diduganya. Anaknya gantung diri.
Netizen menilai remaja tersebut depresi.
"Bunuh diri tidak pernah menjadi jawabannya. Sepertinya murid itu memiliki depresi mendasar yang tidak ada yang tahu," komentar seorang netizen.
"Punya firasat bahwa almarhum pasti menderita depresi karena perlakuan tidak adil atau intimidasi di sekolah yang bisa menjelaskan tingkah lakunya," kata netizen lain.
Beberapa netizen ingin menemukan akar masalah dan memberikan solusi mengenai bagaimana seharusnya menangani masalah anak.
"Terkadang, masalah disiplin adalah indikasi masalah mendasar. Pemberhentian siswa dalam bentuk apapun mungkin bukan solusinya. Saya ingin tahu apakah siswa tersebut diberi konseling dan masalah tingkah laku mereka ditangani,” ungkap netizen lainnya.
Beberapa netizen menyalahkan guru sekolah karena mengabaikan anak tersebut dan hanya mengeluarkan dari sekolah. Namun, ada juga yang menyalahkan orangtua karena tidak melihat tanda-tanda depresi pada si anak. (Maidian Reviani)
Tag
Berita Terkait
-
Siswi 13 Tahun Tewas Gantung Diri di Cipayung, Polisi Dalami Dugaan Bullying
-
Surat Wasiat Pilu Ungkap Penyebab Ibu di Bandung Nekat Gantung Diri dan Racuni Dua Anaknya
-
6 Fakta Penting Dosen UNM Ditemukan Gantung Diri di Kampus Poltekkes Makassar
-
Tewas Gantung Diri di Rumah Kosong, Pria di Palmerah Diduga Nekat Akhiri Hidup Gegara Cinta Segitiga
-
Tak Mampu Kembalikan Uang Setoran Kantor Rp40 Juta, AS Akhiri Hidup Gantung Diri di Kamar Mandi Mertua
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui