Suara.com - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ma'ruf Amin mengatakan tantangan bangsa Indonesia yaitu menangani radikalisme dan kesenjangan sosial.
"Kalau dulu kita tantangannya perang, penjajahan, resolusi jihad. Menurut saya ada dua tantangan. Pertama adalah radikalisme dan intoleran. Itu akan menjadi tantangan kita ke depan dan kedua adalah kesenjangan sosial," ujar Ma'ruf dalam diskusi bertema Fikih Tawassuth dan Tasamuh dalam Membangun Perdamaian dan Indonesia Bebas Korupsi di gedung PBNU, Kramat, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Ma'ruf menjelaskan radikalisme merupakan cara berpikir yang kontekstual yang melahirkan intoleran.
"Karena dari cara berpikir tekstual (rigid) melahirkan siap intoleran. Dia tidak menerima cara berpikir orang lain. Yang tidak sama dengan dia dianggap sesat menyimpang. Golongan ini disebut golongan takfiiri," kata dia.
Ma'ruf menuturkan langkah yang harus dilakukan yakni melakukan kontra radikalisme dan program deradikalisasi.
"Langkah yang harus kita lakukan yaitu kontra radikalisme dan deradikalisasi. Tantangan kita bukan jihad fii sabilillah, tetapi penanggulangan radikalisme," tutur dia.
Terkait kesenjangan sosial, kata Ma'ruf, merupakan kelanjutan dari kebijakan masa lalu yang tidak tepat sehingga melahirkan konglomerasi.
"Kesenjangan sosial itu akibat kebijakan masa lalu yang tidak tepat. Masa lalu itu yang dibangun ekonominya di atas melahirkan konglomerasi. Jadi di atas makin kuat, yang di bawah semakin hancur, warung-warung umat pada roboh. Jadi kesenjangan sosial terjadi antara orang yang kuat dan orang yang lemah, antara yang kaya dan miskin. Kalau ini tidak diselesaikan akan terjadi konflik sosial. Sumbernya apa, sumbernya ekonomi yang tidak berkeadilan," tutur Ma'ruf.
Ketua Majelis Ulama Indonesia mendorong pemerintah memecahkan masalah kesenjangan sosial dengan perbaikan ekonomi.
"Karena itu yang harus diselesaikan kesenjangan sosial itu adalah perbaikan ekonomi. Makanya saya mengusung isu Arus Baru Ekonomi Indonesia. Arus baru yang pembangunanya pemberdayaan ekonomi umat, kenapa? Karena bagian terbesar dari negara ini adalah umat dan bagian terbesar dari umat adalah NU," kata Ma'ruf.
"Jadi pemberdayaan warga NU adalah niscaya, harus, karena dia adalalah pemberdayaan umat, karena dia bagian terbesar bangsa ini. Karena itu pemberdayann ekonomi umat ini menjadi isu yang dibawah di munas. Saya ingin menjadikan pemberdayaan ekonomi umat itu pesantren," Ma'ruf menambahkan.
Tag
Berita Terkait
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
DPR Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Korupsi Haji: Kejahatan Merampas Hak Umat Beribadah!
-
KPK Bantah Intervensi dari Istana Gegara Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
-
Skandal DPRD Gorontalo: "Rampok Uang Negara" dan Selingkuh, Anggota PDIP Ini Langsung Dipecat!
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor