Suara.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat mengirimkan tim terkait kejadian yang menimpa R (11) asal Kabupaten Bandung Barat yang wajahnya disiram minyak panas oleh nenek tirinya.
"Kami dari P2TP2A Jawa Barat sudah berkoordinasi dengan P2TP2A Kabupaten Bandung terkait kasus anak perempuan yang wajahnya disiram minyak panas karena kejadiannya kan di Kabupaten Bandung Barat," kata Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan di Bandung, Rabu (11/10/2017).
Tim yang terdiri dari Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidkan tersebut, kata Netty, saat ini sudah melakukan koordinasi terkait penanganan untuk korban pascakejadian tersebut.
"Kami terus berupaya melakukan koordinasi, seperti apa bentuk penanganannya korbannya termasuk penanganan pelakunya karena ini masuk dalam ranah anak dan kekerasan dalam rumah tangga," kata dia.
Menurut dia, tim tersebut akan memberikan pendampingan dari sisi mental atau psikologis untuk R.
"Tadi saya ingatkan P2TP2A untuk terus berkoordinasi secara intens, jika memang diperlukan kerja sama dengan kami, misal daerah meminta dikirim psikolog atau korbannya dibantu penanganannya oleh provinsi itu kami akan koordinasikan," kata dia.
Netty menuturkan dirinya mengetahui langsung informasi tentang peristiwa tersebut dari akun media sosial miliknya.
"Jadi ada warganet yang me-mention saya tentang peristiwa tersebut, yakni ada anak disiram minyak panas. Saya langsung screenshot dan kirim ke tim," kata dia.
R, bocah perempuan berusia 11 tahun asal Kampung Celak, Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat mengalami luka bakar karena terkena minyak panas.
Baca Juga: Stop Kekerasan Anak, Peran Orangtua Paling Penting
Diduga nenek tirinya sengaja menyiramkan minyak panas itu ke muka gadis tersebut karena enggan melaksanakan tugas yang diberikan oleh sang nenek. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut